Fakta-fakta Helikopter Bell 212 yang Jatuh saat Membawa Presiden Iran
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Teheran – Presiden Iran Ebrahim Raisi beserta rombongannya mengalami insiden kecelakaan dalam helikopter yang ditumpanginya, pada Minggu, 19 Mei 2024.
Helikopter yang ditumpangi para pejabat tersebut adalah Bell 212 yang diperoleh militer Iran pada tahun 1970-an, pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlavi.
Helikopter tersebut diketahui merupakan buatan AS bersama Menteri Luar Negeri Iran, menurut laporan dari kantor media lokal dan outlet berita internasional.
Helikopter itu diyakini dibeli Iran sebelum Revolusi Islam Iran 1979. Hubungan Iran dengan Amerika Serikat memburuk sejak revolusi yang berdampak pada sanksi. Iran tak lagi bisa mendapat suku cadang peralatan militer, termasuk pesawat sipil, sejak itu. Ini berdampak pada perawatan pesawat-pesawat Iran yang dibeli dari AS.
Bell 212 Twin Huey atau juga dikenal dengan Twin Two-Twelve merupakan helikopter medium dengan dua bilah serta bermesin ganda. Heli ini pertama kali terbang pada 1968.
Menurut Al Jazeera dan Kantor Berita Mahasiswa Iran (ISNA), pada Senin, 20 Mei 2024, pemimpin negara itu terbang dengan helikopter Bell 212 berkapasitas 15 tempat duduk.
Selain itu heli ini dibuat menggunakan basis pesawat Bell 205 yang pada awalnya dikembangkan untuk militer Kanada. Tak heran jika produksi heli ini dipindah ke Kanada pada 1988.
Helikopter Bell 212 memiliki panjang bentang rotator 14,64 meter, panjang bodi 17,43 meter, dan lebar bodi 3,83 meter.
Dapur pacunya dilengkapi dengan mesin Pratt & Whitney Canada PT6T-3 yang terdiri dari dua turbin daya PT6 yang digabungkan.
Bell 212 adalah helikopter medium bermesin ganda yang diproduksi oleh Bell Helicopter. Mesinnya bisa menghasilkan tenaga hingga 1.800 shp.
Jika satu mesin mati, bagian lainnya bisa menghasilkan tenaga 900 shp selama 30 menit atau 765 shp (571 kW) terus menerus. Ini memungkinkan helikopter Bell 212 mempertahankan kinerja jelajah meski mengangkut bobot maksimum.
Helikopter ini banyak digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk aplikasi sipil, komando dan militer. Helikopter ini adalah helikopter berukuran sedang.
Dengan satu pilot dan empat belas kursi, helikopter berbilah dua ini mampu menampung 15 orang.
Jumlah total penumpang, termasuk pramugari dan kemungkinan petugas keamanan, di helikopter Raisi tidak diketahui.