Ferdinand Marcos Jr Tegaskan Filipina Bakal Lindungi Wilayahnya dari "Penyusup"
- Ezra Acayan/Pool Photo via AP
Jakarta – Presiden Filipina Ferdinand Marcos mengatakan bahwa Manila akan “dengan sekuat tenaga mempertahankan” wilayahnya dari “penyusup,” tanpa menyebut nama siapa pun.
“Melawan penyusup yang tidak menghormati integritas wilayah kami, kami akan mempertahankan wilayah kami dengan sekuat tenaga,” kata Marcos kepada para lulusan taruna di kota Baguio di Filipina utara sebagaimana dikutip dari Anadolu, Minggu 19 Mei 2024
“Tetapi tindakan kami (akan) selalu dipandu oleh hukum dan tanggung jawab kami sebagai anggota komunitas bangsa-bangsa yang taat aturan,” kata Marcos, merujuk pada Tiongkok yang bersaing dengan Manila dalam klaim maritimnya di Tiongkok Selatan yang disengketakan. Laut.
Marcos juga memperingatkan terhadap “ancaman yang terus berkembang yang merugikan rakyat kita dan merusak kepercayaan sosial dan politik,” kata sebuah pernyataan dari kantornya.
Manila dan Beijing telah menyaksikan hubungan bilateral memburuk karena ketegangan di laut di mana kedua negara bertetangga maritim tersebut memiliki klaim yang tumpang tindih atas pulau-pulau yang disengketakan.
Kapal-kapal dari kedua pihak saling berhadapan untuk mendapatkan dukungan bagi Manila dari AS, yang telah memperluas kehadiran militernya di Filipina berdasarkan perjanjian pertahanan.
Sementara itu, pemerintahan Marcos telah memecat Panglima Komando Barat (Wescom) militer Filipina, Laksamana Madya Alberto Carlos.
Wescom berurusan dengan Tiongkok mengenai ketegangan laut dengan Beijing, di perairan yang diidentifikasi Manila sebagai Laut Filipina Barat.
Keputusan untuk menghapus kapal tersebut terjadi di tengah klaim yang dibuat oleh diplomat Tiongkok di Manila bahwa mereka telah sepakat dengan Carlos bahwa “model baru” akan diterapkan untuk meredakan ketegangan di laut.
Carlos telah mengambil cuti sebelum Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro Jr. Kamis mengkonfirmasi Laksamana Muda Alfonso Torres Jr. menggantikan Carlos.
Pejabat tinggi di Manila telah membantah klaim Kedutaan Besar Tiongkok, sementara Carlos belum berbicara mengenai masalah ini.