Remaja 18 Tahun di Jepang Ditangkap Polisi karena Ketahuan Menyontek

Ilustrasi Kacamata Pintar (Doc: The Sundaily)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Tokyo – Seorang remaja dengan kasus menyontek, dilimpahkan ke kejaksaan pada Kamis, 16 Mei 2024, karena diduga menggunakan kacamata pintar, yang dilengkapi kamera untuk menyontek saat ujian masuk universitas.

Hal itu dia lakukan dengan mengambil foto soal dan membagikannya di sosial media.

Remaja berusia 18 tahun, yang mengikuti ujian di Universitas Waseda yang bergengsi di Tokyo pada Februari lalu, diduga telah meminta pengguna platform X untuk menjadi tutor onlinenya, dan berjanji akan memberikan beberapa ribu yen per orang dalam bentuk pembayaran elektronik, jika berhasil menemukan jawaban dari soal yang dibagikan remaja itu.

Mencontek.

Photo :
  • iboylogy.blogspot.com

"Saya menyesali kesalahan saya karena menyontek,” kata pria itu, dikutip dari The Sundaily, Jumat, 17 Mei 2024.

Dia menjelaskan bahwa dia menuliskan jawabannya berdasarkan tanggapan atau jawaban yang diterimanya dari pengguna platform X.

Menurut pihak universitas, mereka yang memberikan jawaban tidak menyadari bahwa soal tes tersebut berasal dari ujian masuk resmi universitas.

Pria tersebut merupakan seorang siswa sekolah menengah atas di Tokyo, dan dituntut karena menghalangi operasional universitas dengan mengambil gambar kertas ujian dan memostingnya di X dengan ponsel cerdasnya.

Kacamata pintar tersebut mampu mengirimkan gambar tersebut ke ponselnya, yang disembunyikan di saku celananya, menurut polisi.

Universitas tersebut juga menghubungi polisi setelah seorang pejabat melihat kamera kecil di bingkai kacamatanya, ketika dia muncul untuk ujian lain di Fakultas Perdagangan pada 21 Februari.

Helm Anti Mencontek

Photo :
  • Facebook/Coconut Bangkok

Universitas Waseda mengatakan di situs webnya pada hari Kamis bahwa mereka mengajukan pengaduan pidana ke polisi karena kekhawatiran bahwa kecurangan serupa dapat terjadi di universitas lain, selain kesulitan untuk mengungkap penyebab insiden tersebut melalui penyelidikan internal.

“Kami akan merespons dengan keras dan berusaha menjaga lingkungan tes masuk yang adil dan merata,” pungkasnya.