Netanyahu: Perang Bisa Berakhir Besok Jika Hamas Meletakkan Senjatanya dan Menyerah
- Menahem Kahana/Pool Photo via AP
Tel Aviv – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengusir para pemimpin Hamas dari Jalur Gaza setelah perang berakhir. Syaratnya Hamas menyerah terlebih dahulu.
"Gagasan pengasingan memang ada. Kita selalu bisa mendiskusikannya. Tapi, menurut saya yang paling penting adalah penyerahan diri (Hamas)," kata Netanyahu dalam podcast yang disiarkan jurnalis Yahudi Amerika Dan Senor dikutip dari Anews pada 14 Mei 2024.
Netanyahu menegaskan penolakannya terhadap kehadiran para pemimpin Hamas di Jalur Gaza setelah perang berakhir. Dia punya harapan penduduk lokal yang bukan anggota Hamas bisa, bersama para pejabat dari wilayah tersebut yang menguasai jalur Gaza.
“Perang ini bisa berakhir besok jika Hamas meletakkan senjatanya dan menyerah serta mengembalikan para sandera,” tutur Netanyahu.
Menurut dia, hal itu terserah dari Hamas. "Terserah mereka," lanjutnya.
Lantas, mengenai kritik masalah penyanderaan, ia mengatakan tuntutan Hamas tidak bisa diterima. Ia juga menyinggung AS juga tak ada setuju karena Hamas.
Pilihan terbaru Netanyahu untuk mengusir Hamas terjadi saat tentara Israel belum mencapai tujuannya dalam perang sengit yang masih berlangsung di Jalur Gaza. Israel minta Gamas membebaskan para sandera.
Sebagai informasi, lebih dari 35 ribu warga Palestina terbunuh dan lebih dari 78 ribu terluka dalam serangan brutal Israel di Jalur Gaza. Zionis Israel melakukan serangan dengan alasan Hamas yang lebih dulu melakukan serangan pada 7 Oktober 2023. Serangan Hamas itu menewaskan hampir 1.200 orang.
Lebih dari tujuh bulan imbas serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur porak poranda. Zionis melakukan aksi blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan untuk rakyat Palestina.