Ahli Propaganda Terkenal di Korut Kim Ki Nam Meninggal Dunia

Kim Ki Nam (Doc: BBC Internasional)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Pyongyang – Mantan ahli propaganda Korea Utara, Kim Ki Nam dinyatakan meninggal dunia, pada Rabu, 8 Mei 2024. Ki Nam tutup usia diumur 94 tahun, menurut media pemerintah, KCNA.

"Dia meninggal karena usia tua dan disfungsi banyak organ yang telah dia terima perawatannya sejak tahun 2022," kata pejabat KCNA.

Kim Ki Nam (Doc: BBC Internasional)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Ki Nam telah menghabiskan waktu puluhan tahun memimpin upaya propaganda di negara totaliter tersebut, termasuk membangun kultus kepribadian di sekitar dinasti Kim Jong Un yang berkuasa.

"Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pemakamannya pada Rabu pagi dan memberikan penghormatan kepada veteran revolusioner yang tetap setia tanpa batas kepada rezim," tulis KCNA.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap menyamakannya dengan bos propaganda Nazi Jerman Joseph Goebbels, yang dikenal luas karena sering menyebarkan kebohongan.

Kim Ki Nam, yang tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga Kim Jong Un, ditunjuk sebagai wakil direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Pyongyang pada tahun 1966, di mana ia bekerja erat dengan Kim Jong Il, pendahulu dan ayah dari pemimpin saat ini Kim Jong Un. Kim Ki Nam kemudian naik jabatan untuk memimpin departemen tersebut.

Melansir dari BBC Internasional, Rabu, 8 Mei 2024, Kim Ki Nam dilaporkan memiliki hubungan dekat dengan Kim Jong Il, dan beberapa laporan media menggambarkan mereka sebagai teman minum.

Pada tahun 1970-an, ia ditugaskan di surat kabar negara, Rodong Sinmun.

Dia kemudian memimpin inisiatif untuk menetapkan peran Kim Il Sung, yang secara luas dianggap sebagai bapak pendiri Korea Utara dalam sejarah negara tersebut, dan untuk mendukung suksesi kepemimpinan Kim Jong Il, menurut North Korea Leadership Watch, sebuah situs tentang budaya politik Pyongyang.

Ilustrasi bendera Korea Utara.

Photo :
  • Istimewa.

Selama beberapa dekade, ia juga berperan sebagai penulis utama slogan-slogan politik negara dan mempunyai pengaruh besar terhadap media dan operasi penerbitannya, dan bahkan dalam seni rupa.

Dia kemudian pensiun pada akhir tahun 2010-an dan menyerahkan perannya kepada saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong.

Meski demikian, dia masih terus muncul di acara-acara publik, yang dianggap sebagai sebuah tanda bahwa dia tetap berhubungan baik dengan rezim tersebut.