Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan 5 Insinyur China, Pelaku Dari Afghanistan
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Islamabad – Militer Pakistan mengatakan pada hari Selasa, 7 Mei 2024, bahwa serangan bom bunuh diri yang menewaskan lima insinyur Tiongkok direncanakan di negara tetangga Afghanistan, dan pelaku bom juga merupakan warga negara Afghanistan.
Pelaku bom bunuh diri diketahui menabrakkan kendaraannya ke konvoi insinyur Tiongkok, yang sedang mengerjakan proyek bendungan di barat laut Pakistan pada Maret lalu, dan menewaskan enam orang.
“Seluruh serangan direncanakan di Afghanistan, mobil yang digunakan juga disiapkan di Afghanistan, dan pelaku bom bunuh diri juga merupakan warga negara Afghanistan,” kata juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Ahmed Sharif dalam konferensi pers di Islamabad.
Kabul sebelumnya mengatakan meningkatnya kekerasan di Pakistan adalah masalah domestik bagi Islamabad dan membantah bahwa pihaknya mengizinkan penggunaan wilayahnya oleh para agen.
Taliban juga mengupayakan hubungan ekonomi dengan Tiongkok, negara pertama yang secara resmi menunjuk duta besar untuk Kabul di bawah Taliban, dan ingin bergabung dengan Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC), yang merupakan investasi Beijing senilai US$ 65 miliar atau Rp 1,04 kuadriliun dalam pembangunan dan infrastruktur.
Melansir dari NDTV, Rabu, 8 Mei 2024, Tiongkok telah menekankan kepada Taliban pentingnya keamanan di wilayah tersebut.
Ahmed Sharif mengatakan empat tersangka utama yang berencana menargetkan para insinyur China telah ditangkap.
Dia menambahkan bahwa keamanan bagi 29.000 warga negara Tiongkok di Pakistan, yang 2.500 di antaranya bekerja pada proyek CPEC dan 5.500 pada proyek pembangunan lainnya, merupakan prioritas utama bagi lembaga keamanan.
Sebagai informasi, hubungan antara Pakistan dan Afghanistan memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Islamabad mengatakan Kabul tidak berbuat cukup untuk mengatasi kelompok-kelompok yang menargetkan Pakistan.
Islamabad bahkan mengatakan beberapa elemen di Taliban memfasilitasi operasi Islam Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), yang tidak berafiliasi dengan Taliban, namun telah lama berjanji setia kepada gerakan yang berbasis di Afghanistan.
Tahun lalu, Pakistan mengusir hampir 370.000 warga Afghanistan yang tidak memiliki dokumen, dan mengatakan bahwa sebagian besar serangan bunuh diri terhadap pasukan keamanannya dilakukan oleh warga Afghanistan. Tapi tuduhan itu dibantah oleh Kabul.
“Militan TTP menggunakan wilayah Afghanistan untuk mengacaukan situasi keamanan di Pakistan,” kata Ahmed Sharif.
Dia menambahkan bahwa militan TTP juga membeli persenjataan canggih dari Afghanistan untuk melakukan serangan.
Dia memperingatkan bahwa militer Pakistan akan melakukan apa saja untuk menjegal para agen dan fasilitator mereka, dan menambahkan bahwa mereka sebelumnya telah menargetkan tempat persembunyian mereka di Afghanistan.