Banjir Bandang di Brasil, Tim Penyelamat Evakuasi Korban di Atap Rumah dan Apartemen

Penampakan Banjir Bandang di Brasil (Doc: The Sundaily)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Brasil – Tim penyelamat menjelajahi gedung-gedung di Porto Alegre, Brasil untuk mencari penghuni yang terjebak di apartemen atau di atap rumah ketika banjir bandang mengubah jalan-jalan di kota metropolitan Brasil menjadi sungai. Di lingkungan Sarandi di ibu kota negara bagian, petugas pemadam kebakaran pertama-tama mengevakuasi orang-orang yang mengungsi di atap gedung apartemen, kemudian menyelamatkan mereka yang berada di lantai yang lebih tinggi.

“Sekarang, kami sedang mengevakuasi mereka yang berada di lantai dua dan tiga,” kata Daniel Batista da Rocha, petugas pemadam kebakaran dari negara bagian Rio Grande do Sul, yang dilanda banjir, Senin, 6 Mei 2024.

Namun, tugas ini diakui rumit di kota yang memiliki banyak gedung tinggi, jalan lebar, dan berpenduduk sekitar 1,4 juta jiwa.

“Airnya banyak dan dalam. Perahu (penyelamat) melaju pada ketinggian yang sama dengan kabel listrik. Jadi untuk navigasinya kita harus potong kabelnya,” ujar Rocha yang mengenakan wetsuit, pelampung, dan helm kuning.

Banjir Tewaskan 79 Orang, 115 Ribu Mengungsi

Banjir di Brasil Selatan

Photo :
  • istimewa

Diketahui, banjir Brasil telah menewaskan sedikitnya 78 orang di negara bagian itu pada hari Minggu, 5 Mei 2024, dengan puluhan orang hilang dan sekitar 115.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Selain Porto Alegre, ratusan kota dan desa juga terkena dampaknya, menyebabkan ribuan orang tidak memiliki akses terhadap air minum, listrik, layanan telepon atau internet.

Waktu terus berjalan bagi tim penyelamat untuk menjangkau mereka yang masih belum ditemukan.

Menurut kantor walikota, ketinggian Sungai Guaiba yang melewati Porto Alegre mencapai 5,3 meter (sekitar 17,4 kaki) pada hari Minggu. Ini lebih tinggi dari rekor sebelumnya yaitu 4,76 meter yang tercatat selama banjir bersejarah pada tahun 1941.

Selain itu, tidak hanya profesional yang terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

“Kami melakukan yang terbaik untuk membantu. Setiap orang membantu dengan caranya masing-masing,” kata relawan Luis Eduardo da Silva dari Porto Alegre.

Misinya adalah mengumpulkan perbekalan penting seperti jaket pelampung, air dan bahan bakar untuk disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.

Pengiriman, katanya, dilakukan pada siang hari karena lebih mudah menemukan orang-orang di tengah kehancuran.

“Malam ini menjadi rumit,” ujar Silva, dikutip deri The Sundaily, Senin, 6 Mei 2024.

Masyarakat juga mengirimkan air kemasan dan makanan ke titik distribusi darurat di sekitar kota, termasuk pompa bensin.

Pemerintah negara bagian telah meminta sumbangan kasur, seprai, dan produk kebersihan pribadi. Banyak dari warga yang juga meminjamkan perahu mereka, dan bahkan jet ski, untuk membantu upaya penyelamatan.