Industri Facility Manajemen Indonesia di Atas Vietnam dan Kamboja
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta – Industri facility management (FM) atau industri yang memasok pekerja outsorcing di Indonesia mengatakan bahwa pasar Indonesia lebih baik dari Vietnam dan Kamboja, tetapi masih di bawah Singapura.
"Indonesia marketnya sudah mature, kita sudah jalankan facility service 20 tahun lalu, growth-nya tinggi di Indonesia," kata Managing Director PT OCS Global Service, Jeffry Johary, pada wartawan, pada Selasa, 23 April 2024.
Perusahaan penyedia layanan facility management asal Inggris ini menawarkan jasa kepada sejumlah perusahaan, seperti memasok pekerja di bidang technical maintenance, cleaning service, front of house, security & safety, landscaping, hingga energy management.
Jeffery mengatakan industri facility management di Vietnam atau Kamboja masih tahap awal.
"Di sana dalam fase generasi pertama," katanya.
Sementara industri yang sudah maju di atas Indonesia, yakni Singapura dan Thailand. Banyak pekerja Indonesia yang bekerja di Singapura dan Malaysia.
Selain itu, Thailand menjadi tujuan pekerja dari Laos, Kamboja, dan Myanmar. "Singapura dan Thailand tergolong maju secara people mobility, sehingga industri facility management-nya lebih mature," ujarnya.
Jeffry mengatakan, mapannya industri facility management di Indonesia semakin terakselarasi dengan pandemi Covid-19. Perusahaan-perusahaan di Indonesia membutuhkan efisiensi dan keamanan dengan memanfaatkan FM.
Dia memberi contoh perusahaan facility management di industri kesehatan tidak hanya melakukan pekerjaan general cleaning, tetapi mampu melakukan deep cleaning, atau memberikan kebersihan ekstra sehingga menjamin kesehatan pasien.
"Sementara di industri data center dan power plant, pekerjanya berupaya menghindari down time untuk menekan kerugian finansial," kata Jeffry.
Jeffry mengegaskan saat ini industri yang kerap memanfaatkan facility management dengan mengedepankan environment, social, and governance (ESG) adalah manufaktur, perbankan, sumber daya, distribusi, dan logistik.
"Ya memang sejumlah perusahaan masih melihat industri facility management ini sebagai cost center, justru kita ingin membuka publik agar melihat dari kerangka yang lebih besar."