Apa yang Menjadi Alasan Negara Arab Pilih Dukung Israel Ketimbang Iran?

Detik-detik Serangan Israel ke Iran (Doc: Fox News)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Taheran – Serangan balasan Iran dengan meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel tidak berhasil secara efektif karena sebagian besar dari mereka berhasil dicegat dan dihancurkan sebelum mencapai target.

Penyebab kegagalan tersebut ternyata dapat dikaitkan dengan dukungan intelijen dan intervensi langsung dari sejumlah negara Arab yang mendukung Israel.

Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), tujuh negara di wilayah Teluk, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), memberikan informasi penting kepada Amerika Serikat (AS) terkait serangan tersebut.

Para pejabat dari Saudi, AS, dan Mesir mengungkapkan kepada WSJ bahwa negara-negara Teluk ini memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam keberhasilan upaya pertahanan udara yang hampir secara keseluruhan berhasil menggagalkan serangan besar-besaran tersebut.

Militer Israel menunjukkan salah satu bangkai rudal balistik Iran

Photo :
  • Sky News

"Kerja sama ini dipelopori oleh AS, yang selama bertahun-tahun berupaya membentuk kemitraan militer informal untuk melawan ancaman dari Iran," tulis laporan itu.

Laporan itu juga untuk pertama kalinya mengungkapkan ruang lingkup kegiatan bersama yang mencakup negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

"Peran penuh yang dimainkan oleh Arab Saudi dan pemerintahan penting Arab lainnya masih dirahasiakan," tulis laporan tersebut.

Setelah terjadinya serangan pada tanggal 1 April dan ancaman balasan dari Iran, pejabat Amerika Serikat (AS) mulai menekan pemerintah negara-negara Arab agar memberikan informasi intelijen tentang rencana balas dendam Iran dan meminta bantuan untuk mengantisipasi serangan tersebut.

Awalnya, beberapa negara Arab ragu-ragu karena khawatir bahwa dengan membantu Israel mereka akan terlibat konflik langsung dengan Iran atau menghadapi pembalasan.

Selain itu, beberapa pihak merasa khawatir karena dianggap membantu Israel di tengah perang melawan Hamas di Jalur Gaza.

Namun, pada akhirnya, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab setuju untuk menyampaikan informasi secara pribadi, sementara Yordania setuju untuk membiarkan AS dan pesawat tempur negara lain menggunakan wilayah udaranya. Yordania juga mengatakan akan menggunakan jetnya sendiri untuk mencegat rudal dan drone.

Yordania

Penampakan rudal Iran ke arah Israel di atas langit Yordania

Photo :
  • Tangkapan layar

Raja Yordania Abdullah II mengatakan bahwa negaranya tidak boleh menjadi 'teater perang regional' setelah Yordania mencegat beberapa rudal dan drone ketika Iran menyerang Israel pada akhir pekan.

Abdullah memperkuat komitmen negaranya untuk menjunjung tinggi keamanan dan kedaulatan di atas segala pertimbangan lainnya. Dilansir Arab News, dia menekankan tujuan Yordania adalah untuk menjaga kedaulatannya sendiri daripada membela Israel.

Akhir pekan lalu, Yordania termasuk di antara sekelompok negara yang membantu Israel menembak jatuh rudal, roket, dan pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh Iran dan sekutunya di Israel.

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan komunitas internasional harus menghentikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dari "mencuri" perhatian dari Gaza dengan meningkatkan konfrontasinya dengan Iran.

Dalam sambutannya pada konferensi pers dengan timpalannya dari Jerman di Berlin, Safadi mengatakan Iran telah menanggapi serangan terhadap konsulatnya dan telah mengumumkan bahwa mereka "tidak ingin meningkatkan ketegangan lebih jauh."

"Kami menentang eskalasi. Netanyahu ingin mengalihkan perhatian dari Gaza dan fokus pada konfrontasinya dengan Iran," tambah Safadi.