5 Negara yang Pasok Senjata Terbesar ke Israel untuk Lawan Iran, AS Jadi yang Terbesar
- reuters.com
Jakarta – Pertempuran antara Israel dan Palestina di wilayah Gaza, yang diikuti oleh serangan yang dilancarkan oleh Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2023, menimbulkan kekhawatiran tentang meningkatnya jumlah korban sipil. Akibatnya, pengawasan terhadap bantuan militer yang dikirim ke Israel menjadi lebih ketat.
Amerika Serikat (AS) dan Jerman telah menyediakan persenjataan dan peralatan militer senilai ratusan juta dolar sejak bulan Oktober, dengan alasan mendukung keamanan Israel. Langkah ini mengundang perhatian Mahkamah Internasional, yang mulai mempertimbangkan gugatan hukum terhadap ekspor senjata dari Jerman ke Israel.
Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi tidak mengikat yang menyerukan penghentian penjualan, transfer, dan pengalihan senjata, amunisi, serta peralatan militer lainnya ke Israel. Sejumlah negara telah menjadi pemasok senjata bagi Israel, seperti yang telah dilaporkan oleh berbagai sumber.
1. Amerika Serikat (AS)
AS telah memberikan bantuan militer kepada Israel sejak Perang Dunia II dengan jumlah lebih dari USD3 miliar setiap tahunnya. Bantuan ini mencakup berbagai peralatan militer, seperti amunisi presisi, bom kecil, senjata kecil, dan bantuan lainnya.
Menurut Washington Post, meskipun rincian ekspor militer ke Israel tidak dipublikasikan secara rinci, namun telah diumumkan bahwa AS telah menjual berbagai peralatan militer, termasuk 14.000 amunisi tank dan peluru artileri, dengan nilai total mencapai jutaan dolar.
2. Jerman
Menurut estimasi SIPRI, sekitar 30% dari senjata yang diekspor oleh Jerman ke Israel antara 2019 dan 2023 berasal dari produsen senjata Jerman. Pada tahun 2023, nilai ekspor senjata Jerman ke Israel mencapai USD354 juta, meningkat sepuluh kali lipat dari tahun sebelumnya.
Sejak Oktober, Jerman memberikan izin ekspor untuk empat jenis senjata, dengan tiga di antaranya untuk peralatan uji atau latihan, dan satu untuk pengiriman 3.000 senjata anti tank portabel. Pada November, Berlin menyetujui ekspor 500.000 butir amunisi untuk senjata seperti senapan mesin, senapan mesin ringan, atau senjata otomatis atau semi-otomatis lainnya.
3. Kanada
Pada bulan Maret, Kemenlu Kanada mengumumkan bahwa mereka belum mengeluarkan izin ekspor untuk senjata ke Israel sejak 8 Januari. Mereka menegaskan bahwa penangguhan akan tetap berlaku sampai Kanada yakin bahwa Israel mematuhi regulasi kontrol ekspor. Kanada juga menyatakan bahwa izin ekspor sebelum tanggal 8 Januari akan tetap sah, sesuai dengan laporan The Washington Post.
4. Inggris
Menurut laporan dari sumber berbahasa Inggris, proporsi ekspor senjata dari Inggris ke Israel hanya sekitar 0,02 persen dari total impor militer Israel. Pada tahun 2022, London berhasil mengekspor peralatan militer senilai USD53 juta ke negara tersebut.
Sejumlah besar pakar hukum Inggris telah mengirim surat kepada pemerintah, seperti dilaporkan oleh The Washington News, meminta agar ekspor senjata api ke Israel dihentikan.
5. Spanyol
Pada bulan Februari, Kementerian Luar Negeri Spanyol mengumumkan bahwa belum ada izin penjualan senjata ke Israel sejak konflik berakhir. Namun, menurut laporan dari El Diario, pengiriman senjata yang telah disetujui sebelum periode konflik dikonfirmasi telah terjadi setelah 7 Oktober.