Uskup Sydney yang Ditikam Maafkan Penyerangnya: Saya Selalu Mendoakanmu
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Sydney – Seorang uskup yang ditikam di sebuah gereja di Sydney, pada Senin, 15 April 2024. Setelah penikaman dan mendapat perawatan di rumah sakit, Uskup itu menjelaskan bahwa dirinya mengalami pemulihan yang cepat, dan juga memaafkan tersangka penyerangnya.
Dalam pesan audionya, Uskup Mar Mari Emmanuel juga menyerukan agar masyarakat tetap tenang.
Polisi mengatakan serangan yang disiarkan langsung dan melukai empat orang itu merupakan aksi teror yang bermotif agama.
Hal ini memicu kerusuhan di luar Gereja Good Shepherd, tempat berkumpulnya para pendukung uskup.
Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun, yang juga terluka, telah ditangkap atas insiden tersebut, namun dia belum dituduh melakukan pelanggaran apa pun. Pihak berwenang telah berulang kali menolak untuk menyebutkan dugaan keyakinan anak laki-laki tersebut.
Awal pekan ini, bos Organisasi Intelijen Keamanan Australia, Mike Burgess mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki video yang diduga memperlihatkan tersangka berteriak dalam bahasa Arab dan merujuk pada "Nabi".
Dalam klip berdurasi empat menit milik Uskup Emmanuel, yang dirilis oleh gereja di media sosial pada minggu lalu, dia mengatakan bahwa dirinya memaafkan siapa pun yang melakukan tindakan tersebut padanya.
"Dan aku akan selalu mendoakanmu. Dan siapa pun yang mengutusmu melakukan ini, aku juga memaafkannya dalam nama Yesus yang perkasa," kata Uskup Emmanuel, dikutip dari BBC Internasional, Kamis, 18 April 2024.
Dia menambahkan bahwa dirinya baik-baik saja dan masyarakat tidak perlu khawatir.
Polisi New South Wales, sebelumnya mengatakan Uskup itu beruntung masih hidup setelah penikaman, yang terjadi ketika dia sedang mengadakan misa di Gereja Ortodoks Asiria, yang berjarak sekitar 35 km barat daya pusat kota.
Ketika video grafis serangan tersebut menyebar dengan cepat secara online pada Senin malam, video itu menarik ratusan orang untuk berkunjung ke gereja.
Di sana, kerusuhan yang disertai kekerasan menyebabkan dua petugas polisi terluka, 10 mobil polisi hancur, dan paramedis mengkhawatirkan keselamatan mereka.
Polisi berjanji mereka yang terlibat akan dilacak dan didakwa. Mereka melakukan penangkapan pertama, pada seorang pria berusia 19 tahun, pada Rabu malam, 17 April 2024.
Dengan meningkatnya ketegangan, pihak berwenang dan tokoh masyarakat khawatir akan terjadinya kekerasan balas dendam lebih lanjut.
Uskup Emmanuel juga menggunakan pesan publiknya untuk mendesak para pendukungnya agar bekerja sama dengan polisi. "Aku ingin kamu bersikap seperti Kristus. Tuhan Yesus tidak pernah mengajarkan kita untuk berperang. Tuhan Yesus tidak pernah mengajarkan kita untuk membalas."