Kremlin: Presiden Vladimir Putin Rasakan Kesedihan Mendalam Atas Aksi Terorisme di Moskow

Potret Haru Presiden Vladimir Putin Nyalakan Lilin untuk Korban Terorisme
Sumber :
  • X

Moskow – Pihak pemerintahan Kremlin mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin masih merasa kesedihan yang teramat dalam atas pembantaian yang terjadi minggu lalu di gedung konser Moskow, meskipun emosi Putin tersebut tidak terlihat di hadapan publik. 

Lebih dari satu minggu setelah orang-orang bersenjata menyerbu Balai Kota Crocus di pinggiran ibu kota yang menewaskan 144 orang dan melukai 150 lainnya, Putin belum secara terbuka bertemu dengan para penyintas atau mengunjungi lokasi serangan.

Hal ini terjadi meskipun media Rusia melaporkan bahwa diplomat Barat, termasuk dari Uni Eropa dan Amerika Serikat, sudah mengunjungi tempat memorial sementara bagi para korban di luar gedung konser tersebut.

Warga menaruh bunga di memorial sementara korban tregedi Moskow

Photo :
  • The Guardian

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada reporter TV pemerintah bahwa Putin menangani tragedi tersebut dengan caranya sendiri. “Percayalah, jika tidak melihat air mata di wajahnya (Putin), bukan berarti dia tidak kesakitan. Dan apa yang dia alami, kecil kemungkinannya akan ada yang mengenali dan memahaminya,” ujarnya, melansir Moscow Times, Minggu, 31 Maret 2024.

Kremlin pun belum memberikan indikasi bahwa pemimpin Rusia tersebut berencana mengunjungi keluarga korban tewas dalam serangan tersebut, yang merupakan serangan paling mematikan di Rusia dalam dua dekade terakhir. 

Sebaliknya, badan keamanan mengalihkan fokus mereka pada siapa yang bertanggung jawab, dan menahan selusin tersangka termasuk empat tersangka penyerang dari Tajikistan. 

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • vox.com

Kelompok jihadis ekstrim ISIS telah mengatakan beberapa kali bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut, dan saluran media yang berafiliasi dengan ISIS telah menerbitkan video grafis dari orang-orang bersenjata di dalam gedung konser.

Meski Putin mengakui bahwa kelompok Islam radikallah yang melakukan pembantaian tersebut, pihaknya maih menuduh musuh bebuyutannya, Ukraina, dan negara Barat terlibat dalam serangan tersebut.