Martin Griffiths Mengundurkan Diri Jadi Kepala Bantuan PBB karena Alasan Kesehatan
- Arab Observer
VIVA Dunia – Martin Griffiths baru-baru ini memberi tahu Sekretaris Jenderal Antonio Guterres tentang niatnya untuk mengundurkan diri karena alasan kesehatan, kata juru bicara dikutip VIVA.co.id dari laman Aa.com.
PBB pada hari Senin mengumumkan, bahwa Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Martin Griffiths mengundurkan diri karena alasan kesehatan.
Berbicara pada konferensi pers, Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq mengatakan Griffiths telah memberi tahu Sekretaris Jenderal Antonio Guterres tentang niatnya untuk mundur.
Menyoroti masa jabatan Griffiths sejak menjabat pada Juli 2021, juru bicara tersebut mengatakan bahwa di tengah meningkatnya kebutuhan bantuan kemanusiaan, sumber daya telah menyusut, namun Griffiths tanpa kenal lelah berupaya menjangkau mereka yang membutuhkan.
“Sekretaris Jenderal menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang mendalam kepada Tuan Griffiths atas kepemimpinan dan pengabdiannya yang luar biasa kepada PBB dan komunitas kemanusiaan dalam melakukan advokasi bagi orang-orang yang terkena dampak krisis dan memobilisasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan mereka,” kata Haq.
Griffiths akan tetap menjabat hingga akhir Juni untuk memungkinkan transisi yang lancar, kata pernyataan itu. Seperti diketahui Griffiths sejak tahun 1999 hingga 2010, merupakan seorang direktur pendiri Pusat Dialog Kemanusiaan di Jenewa.
Di mana menurut PBB ia mengkhususkan diri dalam mengembangkan dialog politik antara pemerintah dan pemberontak di berbagai negara di Asia, Afrika, dan Eropa.
Griffiths menjabat sebagai direktur pelaksana Institut Perdamaian Eropa dari tahun 2014 hingga 2018 dan ia menjabat sebagai penasihat khusus untuk tiga utusan khusus PBB untuk Suriah dan sebagai wakil kepala misi PBB di Suriah dari tahun 2012 hingga 2014, selama awal konflik yang sedang berlangsung di sana.
Di awal kariernya, ia adalah seorang diplomat Inggris dan bekerja untuk berbagai organisasi kemanusiaan internasional, termasuk UNICEF, Save the Children, dan Action Aid.