Pasukan 'Tentara Hantu' Perang Dunia Kedua Terima Medali Emas Kongres

VIVA – Hampir 80 tahun setelah Perang Dunia II, anggota unit rahasia AS dihormati atas trik cerdik yang mereka gunakan untuk menyelamatkan puluhan ribu nyawa.

Dikenal sebagai "Ghost Army" (Tentara Hantu), kelompok ini menggunakan kendaraan angin dan efek khusus tingkat Hollywood untuk memperdaya Jerman tentang rencana perang Sekutu.

Presiden Joe Biden menandatangani sebuah undang-undang untuk memberikan penghargaan tertinggi Kongres kepada Ghost Army pada tahun 2022.

Tiga veteran lanjut usia dihormati dalam acara di Kongres pada hari Kamis. Seymour Nussenbaum (100), John Christman (99), dan Bernard Bluestein (100), menghadiri upacara di Capitol Hill. Empat anggota lain masih hidup, tetapi tidak dapat bergabung dengan yang lain. Berbicara dari kursi roda, Mr Bluestein memberi tahu para anggota kongres, ia merasa bangga dan senang bisa berada di sana.

“Saya sangat bangga dan senang bisa berada di sini,” ujarnya, dikutip dari BBC Internasional, Jumat, 22 Maret 2024.

Seperti banyak anggota kelompok ini, Mr Nussenbaum berasal dari sekolah seni. Orang lain berasal dari perusahaan periklanan dan hubungan masyarakat.

Pekerjaannya termasuk menempelkan nomor palsu pada jeep untuk membingungkan musuh dan berpakaian orang lain untuk menyamar sebagai jenderal AS dan membuat mereka berjalan-jalan agar dilihat oleh mata-mata. Misi mereka memperdaya musuh untuk melakukan aksi besar.

Ghost Army termasuk sekitar 1.100 prajurit dalam unit 23rd Headquarters Special Troops, yang beroperasi di Eropa Barat, dan 200 prajurit lain dari 3133rd Signal Company Special di Italia.

Selama lebih dari 20 kampanye tipu daya, Ghost Army menggunakan kostum dan properti serta armada besar tank, truk, dan pesawat angin untuk memperdaya tentara Jerman tentang ukuran dan lokasi pasukan Sekutu, memancing mereka untuk menyebarkan kembali pasukan ke bagian lain dari garis depan.

Dalam satu misi tahun 1945, yang disebut Operasi Viersen, anggota Ghost Army berhasil memperdaya Jerman untuk percaya bahwa dua divisi, 40.000 orang akan menyeberang Sungai Rhine 10 mil (16km) dari titik penyeberangan yang sebenarnya.

Untuk melakukannya, unit tersebut menyiapkan ratusan truk dan tank angin, memancarkan suara gerakan pasukan dari pengeras suara, dan mensimulasikan lalu lintas radio militer.

Selain itu, beberapa anggota menyamar sebagai komandan militer di daerah yang mereka tahu mata-mata Jerman akan mendeteksi keberadaan mereka. Pada akhirnya, penyeberangan Rhine yang sebenarnya hanya menghadapi sedikit perlawanan.

“Saya kira kami berhasil, karena Jerman menembak kami,” kata Mr Bluestein kepada Washington Post. 
“Kami meyakinkan mereka bahwa kami adalah hal yang nyata,” imbuhnya.

Operasi serupa menggunakan tipuan angin digunakan sebelum pasukan Sekutu mendarat di Afrika Utara pada tahun 1941 dan 1942, di Italia pada tahun 1943, dan tepat sebelum pendaratan D-Day di Normandia pada tahun 1944.

Setelah perang, Angkatan Darat AS mengakui Ghost Army telah menyelamatkan nyawa antara 15.000 hingga 30.000 prajurit mulai Mei 1944 hingga akhir perang setahun kemudian. Namun, misinya tetap dirahasiakan hingga tahun 1996.

Mr Nussenbaum mengatakan bahwa dia jarang berbicara tentang pengalamannya selama perang, mengatakan kepada BBC, ia tidak suka membanggakan diri sendiri.

Mr Bluestein mengatakan bahwa dia selalu memberi tahu keluarganya bahwa dia melakukan "pekerjaan kamuflase" selama perang. Kata dia, bagian berbahaya tidak diceritakan kepada keluarganya. Sebab keluarga tidak akan menyukainya.

Kongreswan Ann McLane Kuster, yang membantu memimpin upaya untuk menghormati unit tersebut, mengatakan selama upacara bahwa banyak veteran Perang Dunia II Amerika, seperti ayahnya yang pilot yang ditembak jatuh selama perang tidak banyak bicara tentang waktu mereka di dinas militer.

“Salah satu baris favorit saya adalah seorang pria yang hanya akan memberitahu keluarganya, 'Saya meledakkan tank,' tanpa mengatakan bahwa mereka adalah angin,” katanya tentang pasukan Ghost Army.

Sebuah upaya lobi yang dipimpin oleh penulis dan produser film Rick Beyer akhirnya berujung pada penandatanganan presiden Biden atas undang-undang untuk memberikan penghargaan kepada unit tersebut dengan Medali Emas Kongres, penghargaan tertinggi Kongres pada tahun 2022.

“Saya hanya ingin memastikan hal itu tidak terlupakan,” kata Mr Beyer kepada AP. 
“Saya pikir itu adalah penggunaan yang hebat dari kecerdikan, kreativitas di medan perang,” imbuhnya.