Bukan Negara Islam, Ini 2 Negara yang Akan Diajak Houthi Yaman Kerjasama untuk Lawan Barat
- dailysabah.com
Yaman – Kelompok bersenjata Houthi dari Yaman berkata bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Rusia dan China untuk melemahkan negara-negara Barat dan menghancurkan konsep dunia unipolar, kata anggota Politbiro Houthi Ali al-Qahoum.
“Ada kerja sama dan pengembangan hubungan yang terus-menerus antara Yaman, Rusia, China, dan negara-negara BRICS, serta pertukaran pengetahuan dan pengalaman di berbagai bidang,” katanya di akun resmi X (sebelumya Twitter) melansir TASS, Kamis, 21 Maret 2024.
"Hal ini diperlukan untuk menenggelamkan Amerika, AS, dan Barat ke dalam lumpur (krisis) di sekitar Laut Merah, membuat mereka terjebak, melemah dan tidak mampu mempertahankan unipolaritas,” lanjutnya.
Menurut perwakilan Houthi, pergeseran ke arah multipolaritas dalam perimbangan kekuatan global terjadi setelah dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina dan semakin cepat selama eskalasi konflik Palestina-Israel saat ini, yang mengancam “runtuhnya proyek kolonial” dan hegemoni Barat di kawasan dan dunia.”
“Ada perubahan dalam iklim internasional dan keseimbangan kekuatan antara Timur dan Barat, terutama mengingat perambahan Barat terhadap Rusia, yang menenggelamkan Barat dalam kubangan Ukraina dan melemahkan aliansinya dengan China, serta serta dengan negara-negara lain di Timur dan negara-negara anggota BRICS,” yakin perwakilan tersebut.
Seperti diketahui, sejak pecahnya perang antara Hamas-Israel di Gaza pada 7 Oktober lalu, Houthi yang didukung Iran kerap menyerang dan menargetkan kapal kargo di Laut Merah yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan Israel, atau terkait dengan negara tersebut, yang terlibat dalam pengangkutan barang ke dan dari Israel. Hal ini dilakukan sebagai solidaritas kepada warga Palestina di Jalur Gaza.
Sebagai tanggapan, AS, Inggris dan sekutunya melancarkan sejumlah serangan udara terhadap sasaran di Yaman, menewaskan sejumlah orang. Serangan Houthi terhadap kapal kargo tidak menyebabkan kematian atau cedera dan hanya menghambat jalur pelayaran internasional, meningkatkan biaya dan memperlambat pengiriman.
Houthi berkata bahwa hanya satu syarat yang akan mereka terima agar mereka berhenti menyerang, yaitu hentikan agresi militer Israel kepada rakyat Palestina.
Bahkan, pemimpin Houthi Yaman, Abdul Malik Al-Houthi, mengatakan kelompoknya akan semakin gencar melakukan operasi pembalasan pada Israel untuk mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza selama bulan suci Ramadhan.