Putin Tunjuk Komandan Angkat Laut Baru, Jalankan Misi Tersulit di Rusia
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Moskow – Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menunjuk seorang komandan angkatan laut baru untuk melawan serangan besar-besaran Ukraina terhadap armada angkatan lautnya di wilayah pendudukan Krimea.
Laksamana Aleksandr Moiseev, yang memimpin armada Laut Hitam Krimea (BSF) selama satu tahun pada tahun 2018, ditunjuk untuk menjalankan peran militer tersulit di Rusia dalam sebuah upacara di kampung halaman Putin di St Petersburg.
Pendahulu Moiseev, Nikolai Yevmenov, diyakini dipecat awal bulan ini karena ketidakmampuannya melawan serangan Ukraina.
“Pekerjaan Moiseev cocok untuknya dan itu tidak akan mudah,” kata Thord Ave Iversen, seorang analis militer yang berspesialisasi dalam angkatan laut Rusia.
“Dia akan menghadapi sistem yang lamban, di mana kepemimpinan dan inisiatif tampaknya telah hilang pada awal perang, di sebagian besar tingkatan," tambahnya, dikutip dari Independent, Rabu, 20 Maret 2024.
Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa Moiseev tampaknya adalah kandidat terbaik yang dimiliki Rusia, mengingat bahwa laksamana tersebut menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk naik pangkat sebagai awak kapal selam.
“Komandan kapal selam Rusia dianggap oleh banyak orang sebagai tandingan rekan-rekan mereka di Barat dan, setidaknya, adalah seseorang yang tidak boleh diremehkan,” ujar Iversen, yang sebelumnya menjabat sebagai perwira di Angkatan Laut Kerajaan Norwegia.
Sementara itu, di daratan Rusia, para pejabat setempat mengumumkan rencana untuk melindungi kilang minyak, yang telah menjadi sasaran utama drone Ukraina dalam beberapa bulan terakhir, dan untuk mengevakuasi daerah-daerah di sekitar Ukraina, menyusul serangkaian serangan lintas batas.
Seorang pejabat kementerian energi Rusia mengatakan pada pertemuan parlemen pada hari Selasa, 19 Maret 2024, bahwa ada rencana untuk mempertahankan fasilitas minyak dan gas dengan sistem rudal.
Serangan baru-baru ini telah menyebabkan kebakaran di kilang di tenggara Moskow, dan ratusan mil dari Ukraina, yang menyebabkan kebakaran meluas dan membutuhkan waktu berjam-jam untuk dipadamkan.
Di Belgorod, yang berbatasan dengan Ukraina, gubernur setempat Vyacheslev Gladkov mengatakan sekitar 9.000 anak harus dievakuasi ke arah timur setelah serangkaian serangan baru-baru ini oleh tentara Rusia yang bertempur bersama pasukan Kiev.