Pemberontak Kachin Hantam Junta Myanmar

Puing-puing berserakan usai serangan udara di negara bagian Kachin, Myanmar.
Sumber :
  • AP Photo

VIVA – The Kachin Independence Army (KIA) atau Tentara Kemerdekaan Kachin dan kelompok perlawanan sekutunya telah merebut lebih dari 30 pos terdepan rezim dan dua markas batalion selama 11 hari terakhir di Negara Bagian Kachin, menurut pasukan perlawanan dan warga, dikutip dari The Irrawaddy, Rabu, 20 Maret 2024.

KIA, Tentara Arakan, Pasukan Pertahanan Rakyat Kachin (KPDF) dan kelompok lain melancarkan serangan Kachin pada 7 Maret waktu setempat. Pada tanggal 15 Maret, mereka merebut pos militer utama di gunung Bumre Bum, Kotapraja Momauk, kata juru bicara KIA Kolonel Naw Bu.

Pemuda Myanmar Nekat Kabur Demi Hindari Wajib Militer Junta

Photo :
  • The Star

Pos terdepan tersebut terletak dekat dengan markas KIA di kota Laiza dan berada di bawah komando Komando Operasi Militer 21 yang bermarkas di Bhamo.

Pada tanggal 16 Maret, KIA dan sekutu merebut pangkalan Kota Sumprabum dari Batalyon Infanteri 46 setelah pertempuran sembilan hari. Enam belas petugas polisi yang ditempatkan di kota itu juga menyerah, menurut pernyataan KIA yang dirilis pada 17 Maret.

Kota Sumprabum kini berada di bawah kendali KIA, kata warga dan beberapa kelompok perlawanan, meski penguasaannya belum diumumkan oleh KIA.

Pasukan Junta mengebom kota itu pada 16 dan 17 Maret, memaksa warga mengungsi. Beberapa pos junta di Kotapraja Momauk bagian timur juga jatuh pada 17 Maret, kata kelompok itu. Momauk terletak tepat di utara Bhamo di jalan menuju ibu kota negara bagian Myitkyina.

“Kemarin [17 Maret], kami diberitahu oleh pasukan kami di lapangan bahwa mereka telah merebut setidaknya lima pos terdepan di bagian timur Kotapraja Momauk,” kata Kolonel Naw Bu.

Sementara itu, KIA dan sekutunya masih menyerang pos-pos junta di sepanjang jalan Bhamo-Myitkyina dan di kota-kota Hpakant, Tanai dan Sumprabum di utara dan barat.

Polisi di Myanmar menerjang barikade para demonstran kecam junta militer

Photo :
  • Twitter @AungMyo4

KIA dan sekutu merebut markas besar Batalyon Infanteri 142 di kota Dawthponeyan pada tanggal 8 Maret, sebelum mengalahkan markas besar Batalyon Infanteri 237 yang bermarkas di dekat desa Dasai di Kotapraja Momauk pada tanggal 15 Maret.

Sementara itu, bentrokan sengit terus terjadi di Kotapraja Hpakant, pusat batu giok Myanmar. Namun, KIA berencana memberikan lampu hijau bagi warga untuk kembali ke desa Tar Ma Khan dekat kota Hpakant, tempat pertempuran sengit terjadi setelah mereka merebut pos terdepan junta di sana bulan lalu. Pemerintah telah mengizinkan kembalinya warga yang meninggalkan desa-desa terdekat. 

KIA dan sekutunya melancarkan serangan mendadak terhadap sasaran junta di seluruh wilayah timur dan timur laut Negara Bagian Kachin di sepanjang perbatasan dengan Tiongkok.

Pada hari Senin, KIA dan sekutunya merebut pos terdepan junta di utara di desa Namkawn, Kotapraja Tanai, tempat pasukan dari Batalyon Infanteri 297 ditempatkan.

Namkawn adalah daerah pertambangan emas di mana pasukan rezim dilaporkan telah memeras para penambang selama bertahun-tahun. KIA dan kelompok sekutu merebut pos terdepannya setelah pertempuran selama satu jam kemarin. Junta menanggapinya dengan melancarkan serangan udara di Namkawn dan bagian lain Kotapraja Tanai.