5 Perbedaan Wajib Militer Israel dan Wajib Militer Korea Selatan yang Mengerikan
- AP Photo/Lee Jin-man
Jakarta – Beberapa negara masih menerapkan kebijakan wajib militer atau wamil, di mana setiap warga yang memenuhi syarat diharuskan untuk berkontribusi sebagai anggota tentara selama periode tertentu.
Secara umum, peserta wajib militer harus mengikuti pelatihan militer selama periode tertentu, yang beberapa di antaranya bertujuan untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi situasi perang.
Bagi masyarakat awam, wajib militer identik dengan Korea Selatan, Korea Utara, Rusia, dan Singapura. Namun, tahukah Anda kalau Israel yang saat ini tengah berperang dengan Kelompok Islam Palestina, Hamas, juga menerapkan wajib militer bagi warga negaranya?
Lantas, bagaimana ketentuan wajib militer di Israel? Berikut ulasannya, beserta perbandingan dengan wajib militer di Korea Selatan.
Syarat Wajib Militer
Di Korea Selatan, kewajiban militer hanya berlaku untuk pria sehat usia 18 hingga 28 tahun. Mereka yang baru saja masuk wajib militer akan menerima pelatihan dasar militer dalam beberapa minggu awal, termasuk latihan fisik seperti push up, berbaris, menembak, dan keterampilan berbicara di depan umum.
Sementara itu, di Israel, semua warga, baik pria maupun wanita yang berusia 18 tahun dan menganut agama Yahudi, Druze, atau Sirkasia diwajibkan untuk menjalani dinas militer. Mereka akan mengabdi di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) atau Israel Defense Forces.
Pengecualian Wajib Militer
Mengutip dari laman resmi IDF, ada sejumlah pengecualian bagi warga Israel untuk tidak mengikuti wajib militer, di antaranya komunitas Arab di Israel, perempuan beragama, individu yang sudah menikah, dan tidak sehat secara medis atau mental.
Sementara di Korea, pengecualian wamil diberikan bagi pemenang medali Olimpiade dan Asian Games, musisi, dan penari klasik yang menjuarai kompetisi tertentu, yaitu boleh tidak mengikuti atau memperoleh potongan masa pelaksanaan wajib militer.
Masa Pelaksanaan Wajib Militer
Pemerintah Korea Selatan menetapkan wajib militer dilaksanakan selama 18 hingga 21 bulan atau hampir dua tahun. Namun, sebuah sumber menyebutkan bahwa masa wajib militer berbeda-beda.
Masa dinas Angkatan Darat dan Marinir Korea Selatan adalah 21 bulan, Angkatan Laut 23 bulan, dan Angkatan Udara 24 bulan.
Adapun, tugas tak aktif bagi pekerja sosial atau kerja sama internasional adalah 24 bulan, 34 bulan bagi tenaga teknis industri, dan 36 bulan bagi mereka yang menyelesaikan tugas sebagai dokter, pengacara, dokter hewan, atau peneliti ahli.
Sementara itu, Israel mewajibkan para laki-laki untuk mengikuti wajib militer selama minimal 32 bulan dan untuk perempuan minimal 24 bulan.
Sanksi Bagi Penolak Wajib Militer
Ada persamaan dalam pemberian sanksi bagi penolak wajib militer di Korea Selatan dan Israel, yakni hukuman penjara.
Di Korea Selatan, penolakan terhadap wajib militer dapat berujung dijatuhi hukuman penjara. Bagi individu berkewarganegaraan Korea Selatan yang menolak wajib militer, otomatis akan menjadi buronan dan dihukum penjara jika tertangkap.
Sementara itu di Israel, warga laki-laki dan perempuan yang menolak untuk mengikuti wajib militer dipastikan berakhir di balik jeruji sel. Melansir dari detiknews, tidak sedikit warga Israel yang menolak wajib militer karena alasan medis, keluarga, dan agama.
Remaja perempuan Israel, Shahar Perets, adalah salah satu contoh kasus warga Israel yang menolak wajib militer. Dilaporkan, Perets sudah tiga kali dijebloskan ke penjara karena menolak wajib militer karena alasan ideologis.
"Saya memutuskan untuk menolak masuk [wajib] militer karena tak ingin menjadi bagian dari penindasan terhadap jutaan orang yang hidup di Tepi Barat dan Jalur Gaza," ungkap Perets.
Adapun, masa hukuman penjara bagi penolak wajib militer di Israel adalah 30 hari.