Bulan Ramadhan, Houthi Yaman Akan Makin Gencar Serang Israel untuk Bantu Palestina
- X
Yaman – Pemimpin Houthi Yaman, Abdul Malik Al-Houthi, mengatakan bahwa kelompoknya akan melanjutkan dan makin gencar melakukan operasi pembalasan pada Israel untuk mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza selama bulan suci Ramadhan.
Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi dari ibu kota Yaman, Sana'a, Al-Houthi mengatakan bahwa pasukan angkatan laut Yaman akan melanjutkan operasi mereka sebagai solidaritas dengan Palestina, menambahkan:
"Jika ada perkembangan tertentu yang muncul selama bulan Ramadhan, (Houthi) akan melakukan hal yang sama terus kepada mereka," ujarnya, melansir Middle East Monitor, Sabtu, 16 Maret 2024.
"Kekejaman apa yang membuat seseorang mengabaikan tragedi besar dan mengerikan, genosida, dan tangisan anak-anak dan perempuan minta tolong?” tanyanya merujuk pada penderitaan warga Palestina di Jalur Gaza.
"Operasi kami akan terus berlanjut, Insya Allah, dan sebagian besar aktivitas kami akan terus berlanjut,” tambahnya, “dalam solidaritas dengan Gaza” dan “sebagai respons terhadap agresi Amerika-Inggris terhadap Yaman.”
Dia memuji masyarakat Yaman yang melakukan unjuk rasa massal pro-Palestina di seluruh negeri setiap minggunya.
"Para demonstran, yang berkumpul di Lapangan Al-Sabeen (di Sana'a) setiap minggu, melakukan pekerjaan yang hebat dan luar biasa. Mereka menapaki jalan yang benar. Mereka yang tidak mengambil sikap apa pun terkait konflik Gaza sebenarnya telah mencapai titik nadir ketidakpercayaan dan ketidaksetiaan," ujarnya dalam pidato.
Sebagai solidaritas dengan Jalur Gaza, Houthi menargetkan kapal kargo di Laut Merah yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan Israel, atau terkait dengan negara pendudukan, yang terlibat dalam pengangkutan barang ke dan dari Israel.
Sebagai tanggapan, AS, Inggris dan sekutunya melancarkan sejumlah serangan udara terhadap sasaran di Yaman, menewaskan sejumlah orang.
Serangan Houthi terhadap kapal kargo tidak menyebabkan kematian atau cedera dan hanya menghambat jalur pelayaran internasional, meningkatkan biaya dan memperlambat pengiriman.