3 Negara Bagian Afrika Barat Bentuk Pasukan Melawan Milisi Islam
- Tangkapan layar video.
VIVA – Tiga negara di kawasan Afrika Barat yang saat ini dikuasai pemerintahan militer telah sepakat untuk membentuk kekuatan gabungan untuk melawan milisi Islam.
Rezim militer Niger, Mali dan Burkina Faso mengumumkan pelatihan militer setelah pembicaraan di ibu kota Niger, Niamey, dilansir dari BBC pada Jumat 8 Maret 2024.
Pemimpin militer Niger, Moussa Salaou Barmou, mengatakan pasukannya akan beroperasi sesegera mungkin tanpa menyebutkan jumlah pasukannya.
Kelompok bersenjata Islam yang berafiliasi dengan ISIS atau Al-Qaeda masih banyak ditemui di ketiga negara tersebut.
Rezim militer negara-negara ini semakin terjalin erat dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan September 2023, mereka membentuk pakta pertahanan bersama yang dikenal sebagai Aliansi Negara Sahel (AES), menarik diri dari gabungan kekuatan internasional pimpinan Prancis, G5, yang dibentuk dengan tujuan memerangi kelompok bersenjata Muslim di wilayah tersebut.
Setelah memutus kerja sama keamanan dengan Prancis, ketiga rezim tersebut memperkuat hubungan dengan Rusia.
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Mali, MINUSMA yang dikirim untuk menjaga keamanan di wilayah Sahel meminta rezim pada bulan Desember untuk meningkatkan upaya tanpa penundaan.
Setelah kudeta militer, keanggotaan Burkina Faso, Mali dan Niger dalam blok kerja sama ECOWAS ditangguhkan dan diberi sanksi dengan tujuan memaksa militer untuk menyerahkan pemerintahan ke tangan sipil secepat mungkin.
Namun ketiga rezim tersebut malah memutuskan keluar dari blok Kerja Sama Ekonomi Regional Afrika Barat.
Beberapa sanksi akhirnya dicabut oleh ECOWAS mengupayakan dialog untuk menghindari bencana perang di kawasan Afrika Barat.