Ogah Lagi dengan India, Ini Negara yang Dipilih Maladewa untuk Bantu Kekuatan Militernya

Tentara militer Maladewa
Sumber :
  • Yahoo Singapore

Male – Negara Maldives atau Maladewa telah menandatangani perjanjian “bantuan militer” dengan China setelah memerintahkan pasukan India yang dikerahkan di kepulauan kecil namun berlokasi strategis itu untuk pergi, kata para pejabat pada Selasa waktu setempat.

Sekitar 89 personel militer India di negara itu akan diberhentikan pada 10 Mei setelah sebelumnya diperintahkan keluar oleh Presiden pro-China yang beragama Muslim, Mohamed Muizzu, yang terpilih sebagai presiden tahun lalu dengan julukannya sebagai anti-India, melansir CNA, Kamis, 7 Maret 2024.

Kementerian Pertahanan Maladewa mengatakan mereka telah menandatangani “perjanjian mengenai penyediaan bantuan militer China” dengan Beijing pada Senin malam pekan ini, dan menyatakan bahwa perjanjian tersebut “gratis”, atau tanpa pembayaran atau biaya, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Presiden Maladewa Mohamed Muizzu dan Presiden China Xi Jinping

Photo :
  • CNN International

Kementerian Pertahanan Maladewa mengatakan kesepakatan itu adalah untuk membina “hubungan bilateral yang lebih kuat”, dalam sebuah postingan di platform media sosial X.

India curiga terhadap semakin besarnya kehadiran China di Samudera Hindia dan pengaruhnya di Maladewa, rangkaian 1.192 pulau karang kecil yang membentang sekitar 800 km melintasi khatulistiwa, serta di negara tetangga Sri Lanka.

Kedua negara kepulauan di Asia Selatan ini berlokasi strategis di tengah jalur pelayaran internasional utama timur-barat.

Hubungan antara Male dan New Delhi telah merenggang sejak Muizzu memenangkan pemilu pada bulan September. New Delhi menganggap kepulauan Samudera Hindia berada dalam lingkup pengaruhnya, namun Maladewa telah bergeser ke orbit China, yang mana adalah kreditor eksternal terbesarnya.

Muizzu, yang mengunjungi Beijing pada bulan Januari di mana ia menandatangani sejumlah perjanjian infrastruktur, energi, kelautan dan pertanian, sebelumnya sempat membantah berupaya mengubah keseimbangan regional dengan memasukkan pasukan China untuk menggantikan pasukan India.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan kepada wartawan hari Selasa bahwa Beijing melakukan yang terbaik untuk bersama-sama membangun kemitraan kerja sama strategis yang komprehensif dengan negara kepulauan tersebut.

“Kerja sama normal antara China dan Maladewa tidak menargetkan pihak ketiga mana pun dan tidak mengalami campur tangan pihak ketiga apa pun,” tambahnya.

Saat berpidato di depan rapat umum di utara ibu kota pada hari Senin, Muizzu bersumpah tidak akan ada lagi pasukan India di wilayah Maladewa setelah tanggal 10 Mei, ketika mereka diperkirakan akan menyelesaikan penarikan pasukannya.

Orang-orang India telah dikerahkan untuk mengoperasikan tiga pesawat pengintai yang diberikan New Delhi kepada Male untuk berpatroli di perbatasan maritimnya yang luas.

India diperkirakan akan mengganti personel militernya dengan staf sipil untuk mengoperasikan pesawat tersebut, dan Kementerian Pertahanan Maladewa mengumumkan bulan lalu bahwa awak sipil India telah mulai berdatangan di negara kepulauan tersebut.

Salah satu pulau di Maladewa

Photo :
  • patrick.verdier.free.fr

Bulan lalu, Male mengizinkan kapal penelitian China yang kontroversial untuk memasuki perairannya sebagai tanda reorientasi diplomatik negara tersebut ke arah Beijing dan menjauh dari negara India.

Xiang Yang Hong 3 milik China tiba di Male setelah ditolak izin berlabuh oleh Sri Lanka menyusul keberatan dari India, yang menjulukinya sebagai kapal mata-mata. China juga telah memberikan 12 ambulans listrik ke Maladewa pada hari Minggu, kata kementerian kesehatan.