Kejam! Israel Akan Batasi Kegiatan Umat Muslim di Masjid Al-Aqsa Saat Bulan Ramadhan
- MintPress News
Yerusalem – Israel akan memberlakukan beberapa pembatasan akses ke Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki selama bulan suci Ramadhan sesuai dengan “kebutuhan keamanan”, kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Kompleks Al-Aqsa, yang mana adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam, selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, terletak di atas bukit di Kota Tua Yerusalem.
Situs ini juga dihormati oleh orang-orang Yahudi, yang menyebutnya sebagai Temple Mount.
Pembatasan akses ke situs tersebut telah lama menimbulkan gesekan, terutama menjelang hari raya keagamaan seperti Ramadhan, yang akan dimulai sekitar 10 atau 11 Maret di tahun ini.
Ketika ditanya tentang kemungkinan pemblokiran akses bagi beberapa jamaah selama bulan suci Ramadhan, kantor Netanyahu hanya mengatakan bahwa “Perdana menteri membuat keputusan yang seimbang dalam kebutuhan keamanan yang ditentukan oleh para profesional," dan tidak menambahkan pernyataan lebih lanjut, melansir Al Jazeera, Kamis, 22 Februari 2024.
Kelompok bersenjata Hamas tentu saja mengecam rencana pembatasan tersebut dan mendesak warga Palestina untuk melakukan mobilisasi melawan pembatasan tersebut.
Pernyataan tersebut menggambarkan pembatasan itu sebagai “kelanjutan dari kriminalitas Zionis dan perang agama yang dipimpin oleh kelompok pemukim ekstremis dalam pemerintahan pendudukan (occupiers) teroris terhadap rakyat Palestina”.
Kelompok tersebut meminta warga Palestina di Israel, Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki untuk “menolak keputusan kriminal ini, melawan arogansi dan kekurangajaran pendudukan, dan melakukan mobilisasi untuk berdiri teguh dan teguh di Masjid Al-Aqsa”.
Ini bukan pertama kalinya Israel memberlakukan pembatasan, khususnya di bulan-bulan penting umat Islam seperti Ramadhan. Pihak Israel sering menetapkan aturan untuk membatasi jumlah jamaah di situs tersebut, dengan alasan alasan keamanan
Pengumuman ini muncul ketika Israel memperingatkan bahwa mereka akan melanjutkan serangannya ke Gaza selama Ramadhan, termasuk di daerah Rafah yang padat penduduk di selatan. “Dunia harus tahu dan para pemimpin Hamas harus tahu: Jika pada bulan Ramadhan para sandera tidak (belum) ada di rumah, pertempuran akan berlanjut di mana-mana termasuk wilayah Rafah,” kata anggota kabinet perang Benny Gantz pada akhir pekan lalu.
"Kami akan melakukannya secara terkoordinasi, memfasilitasi evakuasi warga sipil melalui dialog dengan mitra Amerika dan Mesir, serta meminimalkan korban sipil sebanyak mungkin," ujarnya.
"Hamas punya pilihan. Mereka bisa menyerah, melepaskan sandera dan warga sipil Gaza bisa merayakan hari raya Ramadhan,” lanjutnya.
Israel melancarkan serangannya ke Gaza pada 7 Oktober setelah Hamas memimpin serangan terhadap Israel.