5 Negara Kaya di Dunia yang Sekarang Jatuh Miskin

Ilustrasi negara terkaya
Sumber :

Jakarta – Banyak negara kaya karena memiliki cadangan sumber daya yang melimpah. Brunei Darussalam, misalnya, kaya raya dari minyak dan gas. Namun, ada juga Singapura, negara kecil tanpa sumber daya tapi berhasil jadi negara kaya dan hub ekonomi di Asia.

Kategori negara kaya atau miskin biasanya diukur dari pendapatan nasional bruto per kapita. Dan banyak negara yang saat ini masuk kategori miskin, menurut standar Bank Dunia, dulunya pernah kaya raya.  Berikut adalah 5 negara miskin yang pernah kaya dilansir dari berbagai sumber:

1. Mali

Ilustrasi Tambang emas tradisional di Mali

Photo :
  • AP Photo/Baba Ahmed

Mali pernah dikenal sebagai negara kaya. Pada puncak kejayaannya pada tahun 1300, Kekaisaran Mali adalah negara terkaya di Afrika dan salah satu negara terkaya di dunia. Bahkan, aisarnya pada abad ke-14, Mansa Musa, yang diyakini sebagai salah satu orang terkaya dalam sejarah.

Mali pernah kaya karena memiliki cadangan emas dunia yang yang diperdagangkan dengan pedagang dari Mesir, Persia, Venesia, dan Genoa.

Setelah kehancuran kerajaan abad ke 16, kekuatan dan kekayaannya berkurang dan belum pulih sejak itu. Saat ini, sebagian besar penduduknya bergantung pada pertanian musiman dan hidup sederhana. PBB memasukkan Mali pada daftar 47 negara dengan pembangunan tertinggal.

2. Irak

Irak adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia pada tahun 1960-1970an. Pendapatannya dihasilkan dari minyak bumi sebagai produsen kedua terbesar di dunia, sekaligus negara anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).

Pada tahun-tahun maju tersebut, Irak mencapai kejayaan dalam infrastruktur, perawatan kesehatan, dan layanan sosialnya. Namun kejayaan Irak pudar setelah terjadi konflik terus menerus dengan negara tetangganya. Kondisi ini diperparah dengan kontroversi perebutan kekuasaan di dalam negeri.

3. Kuba

Bendera Kuba

Photo :
  • Wallpaper Flare

Kuba sempat menjadi salah satu negara dengan Gross Domestic Product (GDP) per kapita tertinggi di Benua Amerika. Negara ini juga sempat mencatat angka kepemilikan mobil dan telepon tertinggi, serta ikut dalam booming industri gula dan pariwisata. Selain itu, Kuba juga sempat menjadi lokasi favorit orang kaya Amerika bermain judi.

Sayangnya ketimpangan ekonomi pada 1950an yang semakin parah membuat rakyat jengah. Kondisi makin parah akibat kekuasaan militer yang represif, kejahatan yang terorganisir, perdagangan narkoba, serta prostitusi.

4. Venezuela

Venezuela

Photo :

Negara ini dulunya memang tidak termasuk miskin atau sangat perlu bantuan. Sayangnya Venezuela sangat bergantung pada cadangan minyak bumi hingga 90 persen pendapatan negaranya bergantung pada industri barang tambang tersebut.

Akibatnya, Venezuela merasakan dampak buruk saat harga minyak bumi jatuh pada 2014. Negara ini mengalami hiperinflasi sehingga masyarakat tak mampu memenuhi kebutuhannya. Akibatnya terjadi keributan di dalam negeri, yang makin parah akibat Amerika tidak mau merestrukturisasi utang Venezuela.

Venta Rapid di Latvia

Photo :
  • Wikipedia

Dulunya, Latvia merupakan negara yang kaya raya di dataran Eropa, bahkan melebihi Finlandia, Denmark, dan Uni Soviet. Hal tersebut karena Latvia kaya akan sumber daya kayu dan hasil bumi, sehingga negaranya maju.

Namun pada perang dunia II, Latvia dikuasai oleh Nazi dan Soviet yang membuat negara ini miskin dan tertinggal hingga sekarang.