Pengungsi Gaza di Rafah Berlari Ketakutan Setelah Dapatkan Serangan Dekat Kamp
- Istimewa
VIVA Dunia – Sebuah pemandangan memprihatinkan datang dari Rafah yang memperlihatkan detik-detik para pengungsi Gaza dibuat takut hingga kepanikan setelah mendapatkan serangan yang diduga dari Israel di dekat pintu masuk kamp, pada Rabu 7 Februari 2024.
Puluhan ribu pengungsi Palestina berhamburan lari di daerah Rafah, perbatasan Gaza dengan Mesir untuk menghindari pemboman Israel, kata PBB pada hari Rabu. Akibat adanya serangan tersebut sebuah kendaraan jadi hangus dan rusak parah.
Dalam video yang direkam oleh Reuters tersebut menunjukkan, betapa warga Palestina sangat tertekan berlari ketakutan setelah insiden tersebut. Sejumlah warga yang ada di sekitar tempat dibuat teriak histeris mendapatkan seragan yang diduga datang dari Israel tersebut.
Separuh dari 2,3 juta penduduk Gaza tinggal di Rafah di tepi selatan wilayah kantong tersebut sejak Israel nonstop menggempur Gaza.
Dalam hal ini PM Israel tersebut pernah mengatakan, bahwa pada hari pasukan Israel telah diarahkan untuk menuju ke Rafah, dekat perbatasan selatan, dan di kamp-kamp di Gaza tengah. Ia menyebut daerah tersebut sebagai "benteng terakhir Hamas yang tersisa."
Juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB Jens Laerke, serangan ke Rafah dapat memperburuk situasi kemanusiaan di sana. Hal ini dapat menyebabkan "kehilangan nyawa warga sipil dalam skala besar," katanya pada hari Selasa, dikutip dari The New York Times, Kamis 8 Februari 2024.
Saat para militer Israel memperluas serangannya ke kota-kota selatan seperti Khan Younis dalam beberapa bulan terakhir, sudah ada lebih dari separuh penduduk Gaza (1,4 juta warga Palestina) yang telah melarikan diri ke Rafah.
Banyak warga Palestina mengatakan, bahwa sesungguhnya Rafah atau bagian mana pun dari Gaza, sudah tidak lagi aman. Setelah melakukan beberapa upaya mencari keselamatan selama empat bulan terakhir, banyak yang merasa ketakutan dan kelelahan.