Tak Hanya Muslim, Umat Kristen Juga Hadapi Lonjakan Kasus Kekerasan dari Yahudi
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Tel Aviv – Serangan Israel terhadap pendeta Kristen di Yerusalem Timur yang diduduki kian meningkat. Hal itu disampaikan oleh seorang uskup Palestina, pada Senin, 5 Februari 2024.
“Ada peningkatan serangan terhadap umat Kristen dan tempat suci Kristen yang dilakukan oleh ekstremis Israel,” kata Uskup Emeritus dari Gereja Lutheran Evangelis, Munib Younan.
Dia mengatakan pemerintah Israel tidak serius untuk menangkap dan meminta pertanggungjawaban mereka yang berada di balik serangan tersebut.
“Jika pelaku tidak dimintai pertanggungjawaban, mereka akan melanjutkan serangannya,” dia memperingatkan, dikutip dari ANews, Selasa, 6 Februari 2024.
“Tapi kalau ada satu orang yang dihukum, ini akan menjadi efek jera.”
Sebelumnya, polisi Israel telah menangkap dua pemukim Yahudi pada hari Minggu, 4 Februari 2024, karena meludahi seorang pendeta Kristen di Yerusalem Timur yang diduduki.
Sebuah video yang diterbitkan oleh media Israel menunjukkan dua pemukim meludahi dan mengutuk seorang kepala biara Kristen di Kota Tua Yerusalem.
Kedua pemukim ditempatkan di bawah tahanan rumah sambil menunggu penyelidikan, kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Namun, Uskup Emeritus itu menegaskan bahwa penahanan rumah bukanlah sebuah pencegahan. Dia juga menambahkan bahwa polisi Israel tidak bereaksi terhadap serangan terhadap pendeta Kristen.
“Serangan yang terus berlanjut merupakan indikasi hasutan yang terjadi di sekolah-sekolah agama Yahudi,” tambahnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan serangan Israel terhadap pendeta Kristen di Yerusalem, baik yang dilakukan oleh pemukim yang sering meludahi pendeta atau menyerang mereka secara verbal, atau oleh polisi sendiri, yang terlibat dalam beberapa insiden penyerangan fisik terhadap mereka.
Insiden itu terjadi ketika ketegangan terus meningkat di Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 27.478 warga Palestina dan melukai 66.835 lainnya sejak 7 Oktober.