Protes Konflik Gaza, 2 Pria Bersenjata Masuk Pabrik P&G dan Sandera 7 Pekerja

Kawasan Pabrik P&G Dibatasi Garis Polisi (Doc: AP Photo)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Ankara – Dua pria bersenjata menyandera tujuh orang di sebuah pabrik milik perusahaan AS, Procter & Gamble di Turki, pada hari Kamis, 1 Februari 2024. Tindakan kriminal tersebut sebagai protes terhadap perang Israel-Hamas di Gaza.

Media Turki menerbitkan gambar salah satu tersangka di dalam pabrik, seorang pria yang mengenakan sabuk bahan peledak sederhana dan memegang pistol.

Ilustrasi bom.

Photo :
  • Pixabay.

Kantor berita swasta DHA mengatakan bahwa para tersangka memasuki gedung utama fasilitas tersebut di Gebze, provinsi Kocaeli, sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Mereka menyandera tujuh anggota staf perusahaan.

Kedua orang tersebut juga mengklaim tindakan para tersangka menyoroti hilangnya nyawa di daerah kantong Palestina.

Sebagaimana diketahui, sekitar 27.000 orang telah tewas dalam operasi militer Israel sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan yang dikuasai Hamas.

Ismet Zihni mengatakan istrinya Suheyla termasuk di antara para sandera. Berbicara dari dekat pabrik, dia memberi tahu DHA bahwa dia telah menelepon istrinya.

"Dia menjawab 'Kami disandera, kami baik-baik saja' dan dia menutup telepon," katanya, dikutip dari Fox News, Jumat, 2 Februari 2024.

Atas tindakan itu, polisi menutup jalan-jalan di sekitar pabrik dan berusaha bernegosiasi dengan para penyandera.

Kantor pusat P&G di Cincinnati mengonfirmasi insiden yang sedang berlangsung.

"Keselamatan karyawan P&G dan mitra kami adalah prioritas utama kami. Sebelumnya hari ini, kami mengevakuasi fasilitas Gebze kami dan bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk menyelesaikan situasi keamanan yang mendesak," kata juru bicara P&G.

Sebagai informasi, P&G Turki mempekerjakan 700 orang di tiga lokasi, seperti Istanbul dan Kocaeli, menurut situs web perusahaan.

Perusahaan ini memproduksi merek pembersih dan kebersihan seperti deterjen Ariel dan pasta gigi Oral B.

Demonstrasi mendukung Palestina.

Photo :
  • AP Photo.

Perasaan masyarakat terhadap Israel dan sekutu utamanya, AS, telah meningkat di Turki sejak konflik dimulai, dengan adanya protes rutin untuk mendukung rakyat Palestina di kota-kota besar dan menyerukan gencatan senjata segera.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga sangat blak-blakan, dengan menyebut kejahatan perang Israel dan membandingkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Sementara itu, Kedutaan Besar AS di Ankara mengeluarkan peringatan pada bulan November tentang demonstrasi yang mengkritik kebijakan luar negeri AS, dan seruan untuk memboikot bisnis AS. Peringatan tersebut menyusul protes dan serangan terhadap gerai seperti McDonald’s dan Starbucks terkait konflik di Gaza.