Kembali Dicap Teroris oleh AS, Houthi Tak Peduli: Kami Akan Tetap Bela Palestina
- theguardian.com
VIVA Dunia – Tak sampai 24 jam pertimbangan, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan sekali lagi akan menetapkan grup angkatan bersenjata Houthi di Yaman sebagai organisasi “teroris”.
Langkah Washington untuk memasukkan kembali kelompok tersebut ke dalam “teroris global yang ditetapkan secara khusus” terjadi setelah AS melancarkan serangan terhadap sasaran Houthi di Yaman sebagai tanggapan atas serangan pemberontak terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Serangan-serangan yang dilakukan kelompok sekutu Iran sejak November tersebut telah mengganggu perdagangan maritim antara Asia dan Eropa.
Kelompok Houthi mengatakan serangan mereka ditujukan pada kapal-kapal yang mempunyai hubungan dengan Israel dan mereka akan terus menyerang sasaran tersebut sampai serangan Israel di Gaza berhenti.
"Menanggapi ancaman dan serangan yang terus berlanjut ini, Amerika Serikat mengumumkan penetapan Ansarallah, yang juga dikenal sebagai Houthi, sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Secara Khusus,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan dalam pernyataannya, mengutip Al Jazeera, Kamis, 18 Januari 2024.
"Penunjukan ini merupakan alat penting untuk menghalangi pendanaan teroris ke Houthi, semakin membatasi akses mereka ke pasar keuangan, dan meminta pertanggungjawaban mereka atas tindakan mereka," lanjutnya.
Namun, penunjukan tersebut tidak akan berlaku selama 30 hari, kata para pejabat AS. “Jika Houthi menghentikan serangan mereka di Laut Merah dan Teluk Aden, Amerika Serikat akan segera mengevaluasi kembali penetapan tersebut,” kata Sullivan.
Berbicara setelah pengumuman tersebut, juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam mengatakan penunjukan tersebut tidak akan mempengaruhi operasi kelompok tersebut untuk mencegah kapal-kapal Israel atau kapal-kapal yang menuju ke Israel melintasi Laut Merah, Laut Arab dan Selat Bab al-Mandeb.
"Kelompok kami tidak akan mundur dalam posisinya dalam mendukung rakyat Palestina”, katanya.
Seperti diketahui, AS sebelumnya menetapkan Houthi sebagai “organisasi teroris asing” di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump meskipun ada keberatan keras dari kelompok hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan.
Pada bulan Februari 2021, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menghapuskan kelompok Houthi sebagai “organisasi teroris asing” dan “teroris global yang ditetapkan secara khusus” karena pemerintahan Presiden AS saat ini Joe Biden berupaya mempermudah pengiriman bantuan kemanusiaan ke Yaman.