Hamas Kritik Jerman Pasok Ribuan Amunisi Tank ke Israel: Tak Belajar dari Dosa Masa Lalu

VIVA Militer: Amunisi militer Israel
Sumber :
  • telegraph.co.uk

Berlin – Pejabat pemerintah Jerman telah menyetujui untuk memasok ribuan butir amunisi presisi tank 120 milimeter kepada Israel.

Sejak menerima permintaan Israel untuk proyektil tank pada November lalu, Kanselir Jerman, Departemen Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Perekonomian telah mengadakan pembicaraan untuk memenuhi permintaan tersebut.

“Perusahaan pertahanan Jerman tidak mampu mengirimkan amunisi yang diminta dalam waktu singkat, dan kementerian telah memulai rencana untuk menyediakan amunisi ini dari persediaan tentara Jerman sendiri,” menurut harian Jerman melaporkan pada 16 Januari 2024.

VIVA Militer: Tank Tempur Utama (MBT) Merkava militer Israel

Photo :
  • middleeastmonitor.com

Setelah selesai, kesepakatan tersebut akan menandai pengiriman senjata publik pertama dari Berlin ke Tel Aviv sejak dimulainya perang di Gaza.

Der Spiegel melaporkan bahwa Jerman sejauh ini memasok pasokan medis dan peralatan pelindung kepada Israel.

“Kedua belah pihak sepakat untuk bungkam mengenai permintaan pengiriman senjata mematikan karena Israel tidak ingin mengambil kesimpulan apa pun mengenai kemampuan militernya,” ungkap laporan tersebut, dikutip dari The Cradle, Kamis, 18 Januari 2024.

Menanggapi berita tersebut, para pejabat Hamas mengecam Berlin, dengan mengatakan bahwa mengirimkan peluru tank ke Israel akan mengubah Jerman menjadi mitra langsung dalam perang melawan rakyat Palestina di Gaza.

“Tampaknya, Jerman mereproduksi sejarahnya yang penuh dengan dosa terhadap kemanusiaan. Jerman tidak terpengaruh oleh pelajaran yang ada di masa lalu,” bunyi pernyataan Hamas.

Jerman juga telah mendapat kecaman pekan lalu, setelah para pejabat mengumumkan niat mereka untuk melakukan intervensi atas nama Israel sebagai pihak ketiga dalam kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) yang diajukan oleh Afrika Selatan.

“Jerman memilih untuk membela di ICJ tindakan genosida dan mengerikan yang dilakukan pemerintah Israel terhadap warga sipil tak berdosa di Gaza dan Wilayah Palestina yang diduduki,” kata Presiden Namibia, Hage Geingob, melalui media sosial.

Hal ini mengingatkan Berlin akan kekejaman yang dilakukan bangsanya terhadap masyarakat adat Herero dan Nama.

“Di tanah Namibia, Jerman melakukan genosida pertama pada abad ke-20 pada tahun 1904-1908, yang menyebabkan puluhan ribu warga Namibia yang tidak bersalah tewas dalam kondisi yang paling tidak manusiawi dan brutal. Pemerintah Jerman belum sepenuhnya menebus genosida yang dilakukannya,” bunyi pernyataan tersebut.

Mereka juga menuduh Berlin tidak mampu mengambil pelajaran dari sejarah mengerikan itu.

“Jerman tidak dapat secara moral menyatakan komitmennya terhadap Konvensi PBB melawan genosida, termasuk penebusan dosa atas genosida di Namibia, namun pada saat yang sama mendukung holocaust dan genosida di Gaza,” tambah Geingob.

Ketika tersiar kabar tentang niat Jerman untuk memasok ribuan peluru tank ke Israel, jumlah korban tewas di Jalur Gaza mencapai 24.448 orang setelah 103 hari pertempuran. Hampir dua pertiga dari mereka yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak.