Ini 8 Negara yang Ternyata Ikut AS dan Inggris Dalam Perang dengan Yaman
- lrt.it
VIVA Dunia – Pesawat tempur, kapal, dan kapal selam Amerika Serikat dan Inggris hingga kini melancarkan puluhan serangan udara di seluruh Yaman dari akhir pekan lalu, sebagai pembalasan atas serangan berulang-ulang Houthi di salah satu rute pelayaran komersial tersibuk di dunia.
Namun, tak hanya AS dan Inggris yang menyerang, namun ada 8 negara lainnya yang terlibat dalam serangan tersebut, menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.
Negara-negara lainnya yang ikut adalah pemerintahan Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Republik Korea, yang mengatakan mereka tidak akan ragu untuk membela kehidupan dan melindungi arus bebas perdagangan di salah satu jalur perairan paling kritis di dunia.
"Menyadari konsensus luas yang diungkapkan oleh 44 negara di seluruh dunia pada 19 Desember 2023, serta pernyataan Dewan Keamanan PBB pada 1 Desember 2023, yang mengutuk serangan Houthi terhadap kapal dagang dan kapal komersial yang transit di Laut Merah, pemerintah kami mengeluarkan pernyataan bersama pada tanggal 3 Januari 2024, yang menyerukan diakhirinya segera serangan ilegal dan memperingatkan bahwa pelaku kejahatan akan dimintai pertanggungjawaban jika mereka terus mengancam kehidupan, perekonomian global, dan arus bebas perdagangan di perairan penting di kawasan ini," tulis AS, dilansir dari website resmi Gedung Putih, Selasa 16 Januri 2024.
Dalam pernyataannya sendiri, Australia telah mengomentari perannya dalam serangan di Yaman.
Menteri Pertahanan Richard Marles mengatakan bahwa Australia memberikan dukungan personel kepada AS dan Inggris dalam serangan mereka.
"Dukungan Australia terhadap tindakan ini datang dalam bentuk personel di kantor pusat operasional. Australia akan terus mendukung tindakan apa pun yang menegaskan tatanan berbasis aturan global," tulisnya, melansir The Guardian.
Seperti diketahui, AS dan Inggris melancarkan berbagai agresi terhadap Yaman di sepanjang garis pantai Yaman bahkan kini hingga kota, dalam upaya untuk membuka kembali jalur maritim penting yang telah diblokir oleh gerakan Ansar Allah oleh Houthi, untuk memaksa Israel menghentikan genosida warga Palestina di wilayah Gaza.
Sejak November 2023, perlawanan Yaman telah melancarkan operasi yang menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah untuk mencegah pengiriman mencapai wilayah pendudukan.
Sejak perang 7 Oktober pecah, Houthi Yaman memang menjadi salah satu negara yang dengan keras menentang Israel dan membela dengan kuat warga Palestina.