Paus Fransiskus Klarifikasi Soal Pemberkatan Pasangan Sesama Jenis, Sebut Banyak Orang Salah Paham

Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Natal 2023
Sumber :
  • AP Photo/Gregorio Borgia

Vatikan – Paus Fransiskus pada Minggu, 14 Januari 2024, memberi klarifikasi mengenai keputusan penting, yang menyetujui memberkati pasangan sesama jenis.

Dia menyatakan bahwa mereka yang berada di Gereja Katolik yang menolak keputusan tersebut telah mengambil kesimpulan yang salah karena mereka tidak memahaminya.

Dalam sebuah wawancara televisi, Paus Fransiskus menyampaikan komentar publik pertamanya sejak deklarasi 18 Desember tersebut memicu perdebatan luas di Gereja, dimana para uskup di beberapa negara, khususnya di Afrika, menolak membiarkan para imam mereka menerapkan pemberkatan bagi pasangan sesama jenis.

Ilustrasi pasangan sesama jenis (homoseksual)

Photo :
  • Istimewa.

“Terkadang sebuah keputusan tidak diterima, namun dalam banyak kasus, ketika keputusan tidak diterima, itu karena keputusan tersebut tidak dipahami,” kata Paus Fransiskus ketika menjawab pertanyaan spesifik mengenai deklarasi bulan Desember.

“Bahayanya adalah jika saya tidak menyukai sesuatu dan saya menaruhnya di hati saya, saya menjadi penentang dan langsung mengambil kesimpulan buruk,” katanya saat dihubungi dari kediamannya di Vatikan dengan “Che Tempo Che  Fa” di Channel 9 Italia.

“Inilah yang terjadi dengan keputusan terbaru mengenai pemberkatan bagi semua,” katanya, yang mengacu pada deklarasi yang dikenal dengan judul Latin Fiducia Supplicans (Supplicating Trust).

Dilansir dari The Sundaily, Senin, 15 Januari 2024, dokumen tersebut dikeluarkan oleh departemen doktrin Vatikan dan disetujui olehnya.

Sejak deklarasi awal, Vatikan dengan susah payah menekankan bahwa pemberkatan tersebut tidak berarti persetujuan terhadap hubungan seks sesama jenis dan tidak boleh dilihat sebagai sesuatu yang setara dengan sakramen pernikahan bagi pasangan heteroseksual.

Karena kesehatan, Paus Fransiskus tak bisa memimpin misa Minggu di Vatikan

Photo :
  • DW

Namun, klarifikasi awal bulan ini dari departemen doktrin Vatikan tidak mempengaruhi para uskup di Afrika, di mana di beberapa negara aktivitas sesama jenis dapat mengakibatkan hukuman penjara atau bahkan hukuman mati.

Mereka mengeluarkan surat pekan lalu yang mengatakan bahwa deklarasi pemberkatan kaum sesama jenis telah menyebabkan keresahan di benak banyak orang dan tidak dapat diterapkan karena konteks budaya di benua tersebut.

Beberapa uskup di Perancis mengatakan kepada para imam mereka bahwa mereka dapat memberkati individu gay, namun tidak untuk pasangan.

Gereja mengajarkan bahwa seks sesama jenis adalah dosa dan orang-orang yang memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis harus berusaha untuk tetap suci dan Paus tampaknya menyinggung hal ini sebagai tanggapannya.

“Tuhan memberkati semua orang,” ucap Paus Fransiskus.

“Tetapi kemudian orang-orang harus berdialog dengan berkat Tuhan dan melihat jalan yang Tuhan usulkan. Kami (Gereja) harus membantu mereka (LGBTQ) dan memimpin mereka di jalan tersebut dan tidak mengutuk mereka sejak awal.)

Sebagai informasi, sejak terpilih pada tahun 2013, Paus Fransiskus telah berusaha membuat Gereja, dengan 1,35 miliar anggotanya, lebih ramah terhadap kelompok LGBT, tanpa mengubah doktrin moral.