Sekutu Dekat, Kim Jong Un Suplai Rudal Balistik Korut ke Rusia
- AP Photo
Washington – Korea Utara baru-baru ini dikabarkan memberikan rudal balistik serta peluncur rudal balistiknya ke Rusia. Hal itu disampaikan oleh seorang pejabat Amerika Serikat (AS), pada Kamis, 4 Januari 2024.
Pengiriman itu terjadi ketika Moskow berupaya untuk mengisi kembali persediaan senjatanya di tengah perang yang berkepanjangan di Ukraina.
Pasokan senjata tersebut dilakukan meskipun telah berulang kali diperingatkan oleh AS, Korea Selatan, dan negara-negara lain bahwa transaksi senjata antara Pyongyang dan Moskow akan bertentangan dengan beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB).
“Karena sanksi dan kontrol ekspor yang kami berikan, Rusia menjadi semakin terisolasi di panggung dunia dan terpaksa mencari negara-negara yang berpikiran sama untuk membeli peralatan militer. Seperti yang telah kami peringatkan secara terbuka, salah satu negara tersebut adalah Korea Utara,” kata pejabat AS, dikutip dari kantor berita Yonhap, Jumat, 5 Januari 2024.
“Informasi kami menunjukkan bahwa Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) baru-baru ini memberi Rusia peluncur rudal balistik dan beberapa lusin rudal balistik,” tambah pejabat itu.
Para pejabat AS juga menambahkan bahwa dalam beberapa minggu terakhir, Korut telah mulai mengirimkan rudal balistik jarak pendek ke Rusia timur.
Pada bulan Oktober, Gedung Putih mengungkapkan bahwa Korut telah mengirimkan lebih dari 1.000 kontainer peralatan militer dan amunisi ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.
Transaksi tersebut terjadi di tengah spekulasi yang terus-menerus berkembang bahwa pertemuan puncak pada 13 September 2023 lalu, antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin di sebuah pelabuhan antariksa Rusia mungkin telah menghasilkan kesepakatan senjata.