33 Mata-mata Israel Ditangkap di Turki, Erdogan Tetap Bela Hamas
- Times of Israel
VIVA Dunia – Turki menangkap puluhan orang yang dicurigai menjadi mata-mata Israel pada hari Selasa waktu setempat, menurut menteri dalam negeri negara itu, dan perkembangan ini terjadi setelah adanya ancaman Israel untuk menargetkan anggota Hamas di luar Palestina.
Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT) dan biro kontra-terorisme dari kantor kejaksaan Istanbul telah menahan 33 tersangka sebagai bagian dari operasi yang bertujuan mengganggu upaya Mossad untuk menargetkan warga asing di negara tersebut, melansir laporan Al Jazeera, Rabu, 3 Januari 2023.
Para tersangka ditangkap di delapan provinsi di seluruh negeri dalam apa yang disebut Ankara sebagai Mole Operation atau Operasi Mata-mata.
Sebanyak 13 tersangka lainnya masih buron, menurut laporan media Turki.
Menurut Yerlikaya, badan intelijen Mossad berencana mengawasi dan “menculik” orang asing di tanah Turki. Pihak berwenang juga menemukan 143.830 euro, $23.680, senjata tanpa izin, dan file digital.
“Kami tidak akan pernah membiarkan kegiatan spionase bertentangan dengan persatuan nasional dan solidaritas negara kami!” tulis menteri dalam negeri
Bulan lalu, Wall Street Journal melaporkan bahwa badan intelijen Israel berupaya membunuh para pemimpin Hamas di Timur Tengah, termasuk di Turki, ketika pasukannya memerangi kelompok teroris di Jalur Gaza.
Beberapa hari kemudian, media Israel merilis rekaman kepala Shin Bet Ronen Bar yang mengatakan bahwa Israel bertekad untuk membunuh para pemimpin Hamas “di setiap lokasi” di dunia, termasuk Qatar, Turki dan Lebanon.
Sebagai tanggapan, Ankara memperingatkan Israel bahwa mereka akan menghadapi “konsekuensi serius” jika mencoba membunuh anggota Hamas di wilayah Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga memperingatkan Israel bahwa Israel akan “membayar harga yang sangat mahal” untuk melakukan operasi melawan Hamas di Turki.