Menteri Keamanan Israel Serukan Pembubaran Kabinet Perang

VIVA Militer: Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir
Sumber :
  • middleeastmonitor.com

Tel Aviv – Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, pada Kamis, 21 Desember 2023, menyerukan pembubaran kabinet perang jika intensitas serangan di Gaza berkurang dalam beberapa minggu mendatang.

Kabinet Perang Israel dibentuk pada 11 Oktober untuk mengarahkan perang di Gaza. Kabinet terdiri dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan ketua oposisi Partai Persatuan Nasional, Benny Gantz, serta dua orang pengamat; Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, dan menteri tanpa portofolio Gadi Eisenkot.

“Jika ada yang berniat, amit-amit, menghentikan IDF sebelum Hamas dikalahkan dan semua sandera dikembalikan, dia harus memperhitungkan bahwa saya tidak akan bersamanya,” kata menteri tersebut, dikutip dari The Cradle.

“Gagasan untuk mengurangi aktivitas di Gaza adalah kegagalan manajemen perang yang dilakukan kabinet ini. Ini harus segera dibongkar. Waktunya telah tiba untuk mengembalikan kendali kabinet (keamanan) yang lebih luas.”

VIVA Militer: Ledakan di kota Khan Younis, Gaza, usai serangan udara Israel

Photo :
  • palestinechronicle.com

Komentar Ben Gvir muncul ketika Amerika Serikat (AS), terus meminta agar intensitas perang darat Israel di Gaza dikurangi dalam beberapa minggu mendatang.

Para pejabat AS dikatakan terus-menerus menasihati Tel Aviv untuk menghindari korban sipil guna mempertahankan dukungan internasional terhadap perang tersebut. Meski demikian, AS berjanji untuk terus mengirimkan senjata untuk mendukung upaya perang Israel.

Bertentangan dengan kekhawatiran menteri keamanan, Tel Aviv tidak menunjukkan indikasi bahwa mereka berencana untuk mengikuti saran AS dan beralih ke fase perang dengan intensitas lebih rendah pada bulan Januari.

Tentara Israel memasuki gedung di Gaza, Palestina.

Photo :
  • IDF/Antara Foto.

Sumber di Jenewa mengatakan kepada Al-Mayadeen pada 19 Desember 2023, bahwa pejabat Israel telah mengungkapkan kepada beberapa organisasi afiliasi PBB, yang beroperasi di Gaza, bahwa perang akan berlanjut setidaknya dua bulan lagi dengan intensitas yang sama seperti saat ini.

Menjelang akhir gencatan senjata tujuh hari pada akhir November, Ben Gvir juga sempat mengancam akan meruntuhkan pemerintahan jika perang melawan perlawanan Palestina di Gaza tidak dilanjutkan.

“Menghentikan perang sama dengan pembubaran pemerintah,” ucap pemimpin partai supremasi Yahudi itu di media sosial.

Sebagai informasi, Israel hingga saat ini masih belum mencapai tujuan untuk membasmi Hamas.