Singkirkan Hamas, AS Usulkan Otoritas Palestina yang Pegang Kendali Jalur Gaza Setelah Perang Berakhir
- ANTARA
Washington – Amerika Serikat (AS) telah mengusulkan pengerahan anggota pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA) ke Jalur Gaza, setelah perang Israel di wilayah kantong tersebut berakhir.
Washington sebelumnya telah berbicara tentang kemungkinan merevitalisasi PA dan membiarkannya menjalankan wilayah Palestina, sebagai bagian dari solusi politik jangka panjang terhadap perang Gaza. Namun, hal itu ditolak oleh Israel dan Ramallah.
Sebuah sumber mengatakan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mendesak Mahmoud Abbas untuk merombak Otoritas Palestina, dan menunjuk individu-individu yang lebih muda, kompeten, dan lebih dinamis yang dapat memperoleh kepercayaan dari komunitas internasional.
Dikutip dari The New Arab, Senin, 18 Desember 2023, pasukan keamanan PA di Tepi Barat yang diduduki, terbukti telah mencegah serangan terhadap Israel, kata para pejabat di Washington.
PA yang dipimpin Fatah memerintah Gaza ketika Israel menarik diri pada 2005, namun digulingkan dari kekuasaan oleh Hamas pada tahun 2007 menyusul pertempuran brutal antara kedua belah pihak.
Saat ini, Hamas memiliki kendali parsial atas beberapa wilayah di Tepi Barat, yang diduduki dan berbasis di Ramallah, yang diakui oleh sebagian besar dunia sebagai perwakilan sah rakyat Palestina meskipun Hamas memenangkan pemilihan umum tahun 2006.
“Mereka benar-benar berbicara tentang Gaza pasca-konflik dan isu-isu pemerintahan serta tentang Otoritas Palestina yang dirubah dan direvitalisasi yang memiliki tanggung jawab dan akuntabilitas atas bagaimana masa depan rakyat Palestina dikelola,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby dalam sebuah pengarahan.
Setelah pertemuan antara Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pekan lalu, Kirby mengatakan keduanya membahas langkah-langkah yang diperlukan agar PA menjadi lebih kredibel, lebih otentik, dan lebih akuntabel.
“Ada sejumlah warga Gaza yang pernah menjadi bagian dari Pasukan Keamanan Otoritas Palestina di masa lalu dan mungkin bisa berfungsi sebagai inti kekuatan di masa depan dalam beberapa bulan, setelah kampanye militer secara keseluruhan. Saya ingin menekankan bahwa ini adalah salah satu gagasan banyak orang,” kata seorang pejabat senior AS menjelang pertemuan Sullivan dengan Abbas.
Kampanye militer tersebut mengacu pada pemboman brutal dan belum pernah terjadi sebelumnya, yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 18.800 orang sejak 7 Oktober 2023.
Menghadapi kerugian besar, Israel juga telah berjanji untuk memusnahkan Hamas meskipun ada kecaman global atas tindakan mereka yang menargetkan warga sipil tanpa pandang bulu.
Dipersenjatai dan dilatih oleh AS, pasukan PA telah lama berkoordinasi dengan Israel mengenai masalah keamanan di Tepi Barat, meski kadang-kadang bentrok dengan kelompok bersenjata Palestina lainnya.