Israel Desak AS Hentikan Pembicaraan Solusi Dua Negara
- VIVA
Tel Aviv – Para pejabat Israel diam-diam telah mendesak Gedung Putih untuk tidak berbicara secara terbuka mengenai solusi dua negara. Hal itu disampaikan empat pejabat Israel dan Amerika Serikat (AS).
“Solusi dua negara setelah kejadian 7 Oktober adalah hadiah bagi Hamas,” kata salah satu pejabat Israel, dikutip dari The Cradle, Senin, 18 Desember 2023.
Pesan tersebut telah disuarakan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mantan panglima perang Benny Gantz, Presiden Isaac Herzog, dan bahkan pemimpin oposisi Yair Lapid.
"Netanyahu-lah yang mengatakannya dengan lantang dan blak-blakan, namun saat ini Israel sama sekali tidak berminat pada gagasan dua negara,” tambah seorang pejabat Israel.
“Jelas bagi kami dan mitra kami bahwa konsep lama dan realitas beberapa dekade terakhir perlu diubah dan berwawasan ke depan,” ucap Gantz.
Sementara itu, Herzog mengatakan bahwa dia mendesak untuk tidak hanya membicarakan solusi dua negara.
"Mengapa? Karena ada bab emosional di sini yang harus ditangani. Bangsa saya sedang berduka. Bangsa saya berada dalam trauma.”
Kekhawatiran para pejabat Israel serupa dengan klaim serupa yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian awal pekan ini, ketika dia mengatakan bahwa satu-satunya hal yang dimiliki Iran dan Israel adalah bahwa keduanya tidak percaya pada solusi dua negara.
Pesan dari para pejabat Israel kepada AS ini muncul ketika Gedung Putih baru-baru ini mencoba menyuarakan perbedaan pendapat mengenai pembunuhan massal warga Palestina di Gaza.
Presiden AS Joe Biden juga awal pekan ini mengatakan Israel harus lebih berhati-hati.
Gedung Putih juga menggandakan klaim bahwa mereka berharap Israel akan mengakhiri perang pada bulan Januari.
Berbicara kepada donor Partai Demokrat di Washington, Biden mengatakan Netanyahu perlu mengubah pendekatannya.
“Saya pikir dia harus berubah, dan pemerintahan di Israel ini mempersulit dia untuk pindah,” kata Biden, menyebut pemerintahan Netanyahu sebagai pemerintahan paling konservatif dalam sejarah Israel.
“Kita harus berupaya menyatukan Israel dengan cara yang memberikan awal bagi opsi solusi dua negara,” tambahnya, mengakui bahwa Tel Aviv tidak menginginkan hal ini.
Washington mendapat kritik keras atas perannya dalam perang antara pasukan perlawanan Palestina dan Israel. Separuh warga AS juga tidak menyetujui pendekatan Biden terhadap perang.
Staf Gedung Putih menyuarakan perbedaan pendapat mengenai dukungan buta Washington terhadap Tel Aviv.