Korea Utara Ancam AS dengan Uji ICBM Baru Bulan Ini

VIVA – Korea Utara mungkin akan melakukan uji coba peluncuran rudal balistik bulan ini yang dirancang untuk mengirimkan hulu ledak ke daratan AS, kata seorang pejabat tinggi keamanan Korea Selatan, dalam unjuk kekuatan oleh Kim Jong Un saat ia akan mengadakan pertemuan besar. 

“Ada kemungkinan Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua pada bulan Desember,” kata Deputi Utama Penasihat Keamanan Nasional Kim Tae-hyo kepada wartawan pada hari Kamis ketika ia tiba di AS untuk pertemuan kelompok strategi nuklir bilateral, dikutip bnnbloomberg, Jumat, 15 Desember 2023.

Kim Tae-hyo tidak memberikan rincian tentang penilaian intelijen apa pun. Meskipun demikian, Korea Utara telah melakukan sebagian besar peluncuran ICBM-nya dalam beberapa tahun terakhir dari lokasi di dekat bandara internasional utama Pyongyang, yang secara ketat dipantau oleh satelit mata-mata AS.

Dengan menguji ICBM, pemimpin Korea Utara dapat menunjukkan kepada kader-kader utama dan rakyatnya bahwa kemampuan persenjataan nuklir negara tersebut telah berkembang pesat dalam hal kemampuan menyerang AS. Hal ini memperkuat pesan dalam propaganda bahwa ekspansi senjata nuklir sangat penting untuk mencegah invasi dari negara lain.

Korea Utara terakhir kali menguji ICBM pada bulan Juli dengan meluncurkan senjata baru berbahan bakar padat, Hwasong-18, yang memiliki waktu penerbangan terlama dibandingkan rudal balistik negara tersebut.

Rudal ini diduga dirancang untuk membawa muatan senjata nuklir ganda, meningkatkan kemungkinan setidaknya satu bom dapat lolos dari sistem pertahanan dan mencapai target.

Rudal berbahan bakar padat menggunakan propelan yang dimasukkan ke dalam roket, memungkinkannya diluncurkan dan ditembakkan dalam hitungan menit, memberikan AS waktu yang lebih sedikit untuk mempersiapkan intersepsi. Tantangannya semakin besar jika rudal tersebut membawa beberapa hulu ledak, bukan hanya satu.

Namun, masih belum jelas apakah hulu ledak pada ICBM Korea Utara dapat menghindari intersepsi dan bertahan saat memasuki atmosfer untuk mencapai target. Kemampuan Kim untuk melancarkan serangan nuklir yang kredibel terhadap AS meningkatkan taruhan untuk membujuknya agar mengurangi persenjataannya.

Meskipun demikian, Kim telah menolak tawaran dari pemerintahan Biden untuk kembali ke meja diskusi perlucutan senjata yang telah lama terhenti.