Israel: Perang Masih Akan Berlangsung Beberapa Bulan Lagi
- aljazeera.com
VIVA Dunia – Perang Israel di Gaza kemungkinan akan memakan waktu ‘lebih dari beberapa bulan’ lagi, kata menteri pertahanan Israel kepada Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan.
Sullivan tiba di Israel pada Kamis pagi waktu setempat 14 Desember 2023, untuk bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat tinggi lainnya.
Dalam pertemuan dengan Sullivan pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa "Hamas adalah organisasi teroris yang membangun dirinya sendiri selama lebih dari satu dekade untuk melawan Israel,” ujarnya, melansir BBC UK, Jumat, 15 Desember 2023.
“Mereka membangun infrastruktur di bawah tanah dan di atas tanah dan tidak mudah untuk menghancurkannya,” kata Gallant. “Ini akan memerlukan jangka waktu, perang ini akan berlangsung lebih dari beberapa bulan, tapi kami akan menang dan kami akan menghancurkan mereka,” lanjutnya.
Meskipun AS telah berulang kali menjanjikan dukungannya kepada Israel dan mengirimkan bantuan militer senilai miliaran dolar, kekhawatiran semakin meningkat atas meningkatnya korban jiwa warga sipil dalam perang tersebut.
Presiden Biden juga menghadapi kritik dan kecaman dari warganya, termasuk dari dalam partainya sendiri, untuk berbuat lebih banyak guna menekan Israel agar menahan diri selama operasi di Gaza.
Dalam pidato singkatnya pada hari Kamis, Anggota Kongres dari Partai Demokrat Alexandria Ocasio-Cortez mengatakan bahwa kredibilitas AS “dipertaruhkan”, begitu pula “kredibilitas komitmen kami terhadap hak asasi manusia” sebagai akibat dari konflik Gaza dan persepsi bahwa hak asasi manusia Palestina tidak dilindungi adalah bersyarat.
“Kita tidak bisa membiarkan diri kita sendiri menjadi seseorang yang seperti itu,” katanya. “Ada korban jiwa yang terlalu tinggi dan kita telah mencapainya. Itu sebabnya kita harus bersatu dan menyerukan gencatan senjata sekarang.”
Awal pekan ini, Joe Biden mengatakan “pemboman tanpa pandang bulu” yang dilakukan Israel di Gaza telah merugikan dukungan mereka secara global.
PBB pun memperingatkan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.
Israel memulai perangnya sebagai pembalasan atas serangan mendadak lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.200 orang dan sekitar 239 lainnya disandera kembali ke Gaza, menurut angka resmi.
Namun laju kematian warga sipil di Gaza dengan cepat melampaui konflik modern lainnya, dan PBB berulang kali memperingatkan akan meningkatnya bencana kemanusiaan di tengah pengungsian massal masyarakat Palestina hampir 2 juta orang dan kekurangan makanan serta air bersih.