Menlu Rusia Tegaskan Serangan Balasan Israel Terhadap Warga Sipil Palestina Tidak Dibenarkan

Menlu Rusia Sergey Lavrov
Sumber :
  • VIVA/ Natania Longdong

Moskow – Menteri Luar Negeri RusiaSergey Lavrov, pada Minggu, 10 Desember 2023, mengatakan bahwa tindakan balasan Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan banyak warga sipil, tidak dapat dibenarkan. Lavrov juga menyerukan pemantauan internasional di Gaza.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga telah berulang kali menyalahkan perang antara Israel dan Hamas sebagai penyebab kegagalan diplomasi Amerika Serikat (AS), selama bertahun-tahun di Timur Tengah.

Putin juga memiliki tujuan untuk memposisikan Rusia sebagai pemain penting yang memiliki hubungan dengan seluruh dunia. 

Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • aljazeera.com

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyuarakan ketidakpuasannya kepada Presiden Putin atas suara Rusia yang mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.

“Perdana Menteri menyatakan ketidakpuasannya terhadap posisi yang diungkapkan perwakilan Rusia di PBB dan forum lain terhadap Israel," kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

“Negara mana pun yang terkena serangan teroris kriminal seperti yang dialami Israel akan bereaksi dengan kekuatan yang tidak kalah dengan yang digunakan Israel,” katanya kepada Putin, dikutip dari Arab News, Senin, 11 Desember 2023.

Sebagai informasi, AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB, pada Jumat, 8 Desember 2023, yang menyerukan gencatan senjata dalam perang Gaza.

Siprus diseran Iran

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Photo :
  • aawsat.com

Kantor Netanyahu juga mengatakan bahwa Israel membantu Siprus (negara di Laut Tengah bagian Timur) untuk menggagalkan serangan yang diperintahkan Iran terhadap warga Israel dan Yahudi di pulau tersebut. Mereka mengklaim bahwa rencana serangan semacam itu meningkat sejak perang Gaza meletus.

Kantor Netanyahu bahkan membeberkan dalam pernyataan atas nama dinas intelijen Mossad bahwa Israel terganggu dengan Siprus utara yang dikuasai Turki dan Iran, baik untuk tujuan terorisme maupun sebagai wilayah operasional dan transit.

Sebuah surat kabar Siprus Yunani di wilayah selatan Siprus, yang dikuasai pemerintah melaporkan bahwa pihak berwenang telah menahan dua warga Iran untuk diinterogasi atas dugaan perencanaan serangan terhadap warga Israel yang tinggal di Siprus. Kedua orang tersebut menyeberang dari utara, katanya.

Hampir 40 menit penerbangan dari Israel, ke Siprus adalah tujuan liburan dan investasi yang populer bagi ribuan orang Israel.