Amnesty Internasional Investigasi Senjata Buatan AS Digunakan Israel di Gaza
- palestinechronicle.com
Gaza – Amnesty International melakukan investigasi dan mengatakan bahwa sistem panduan senjata buatan Amerika Serikat (AS), digunakan dalam dua serangan udara Israel di Gaza pada Oktober, yang menewaskan 43 warga sipil.
"Fragmen sistem panduan Joint Direct Attack Munitions (JDAM) buatan AS ditemukan di reruntuhan rumah yang hancur di lingkungan Deir al-Balah di Gaza tengah," menurut sebuah laporan yang dirilis pada Selasa, 5 Desember 2023, oleh organisasi hak asasi manusia.
Israel menggunakan berbagai macam senjata dan amunisi Amerika, namun laporan Amnesty International adalah salah satu upaya pertama untuk menghubungkan senjata buatan Amerika dengan serangan tertentu yang menyebabkan sejumlah besar warga sipil tewas.
JDAM, adalah perangkat pemandu yang mengubah bom jatuh bebas yang tidak terarah menjadi amunisi pintar, yang akurat dan mampu melawan cuaca buruk, menurut Angkatan Udara AS.
Amnesty International melaporkan bahwa para ahli senjata dan analis penginderaan jarak jauh mereka telah memeriksa citra satelit, dan foto rumah-rumah yang menunjukkan pecahan persenjataan, yang ditemukan dari puing-puing dan kehancurannya. Para pekerja lapangan kemudian mengambil foto-foto tersebut.
"Akibat dua serangan ini, 19 anak-anak, 14 perempuan, dan 10 laki-laki tewas, klaim laporan itu, dikutip dari CNN Internasional, Jumat, 8 Desember 2023.
Organisasi hak asasi manusia itu mengatakan bahwa Israel sengaja mengarahkan serangan itu terhadap objek militer yang tidak sah. “Organisasi kami menemukan bahwa serangan udara ini merupakan serangan langsung terhadap warga sipil atau objek sipil atau serangan sembarangan,” kata laporan tersebut.
Amnesty juga menyerukan agar serangan Israel dapat diselidiki sebagai kejahatan perang. Namun, Israel membantah laporan itu dengan menyebut bahwa laporan tersebut cacat, bias dan prematur, berdasarkan asumsi yang tidak berdasar mengenai operasi IDF.
"Asumsi bahwa intelijen mengenai penggunaan struktur tertentu oleh militer tidak akan ada. Dan laporan tersebut menggunakan asumsi yang salah untuk menyiratkan kesimpulan yang sama cacat, dan biasnya mengenai IDF, sejalan dengan bias yang ada. Ini merupakan pekerjaan bermasalah sebelumnya yang dilakukan organisasi ini,” ucap IDF.
Pernyataan itu juga menegaskan bahwa militer Israel menyesalkan segala kerugian yang ditimbulkan terhadap warga sipil atau properti sipil sebagai akibat dari operasinya. Mereka akan mengkaji seluruh operasinya untuk belajar dan meningkatkannya.
Sebagai informasi, Amnesty International, dalam laporannya, mengatakan bahwa penggunaan senjata Amerika untuk serangan semacam itu harus menjadi peringatan mendesak bagi pemerintahan Joe Biden.
“Senjata buatan AS memfasilitasi pembunuhan massal terhadap keluarga besar,” kata Agnes Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesty International.