Vladimir Putin Turun Tangan, Akan ke Arab dan UEA Untuk Bahas Perang Israel-Hamas

Presiden Rusia Vladimir Putin saat berbicara dalam forum Russian Energy Week di Moskow, Rabu, 11 Oktober 2023.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Dunia – Presiden Rusia Vladimir Putin, yang ingin mengambil peran lebih berpengaruh di Timur Tengah, akan mengunjungi Uni Emirat Arab dan Arab Saudi pada hari Rabu waktu Arab, dan menjamu Presiden Iran Ebrahim Raisi di Moskow pada hari berikutnya.

Kunjungan tersebut akan membuka pembicaran yang berfokus pada hubungan bilateral dan perang Israel-Hamas, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, melansir Al Jazeera, Rabu, 6 Desember 2023.

Peskov mengatakan bahwa diskusi mengenai kerja sama pasar minyak juga akan menjadi agenda pembicaraan, karena Moskow bekerja sama dengan ketiga negara tersebut melalui OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia.

Vladimir Putin dan Pangeran Saudi MBS saat bertemu di G20 Osaka, Jepang

Photo :
  • AP Photo/Susan Walsh

“Diskusi ini diadakan dalam format OPEC+, namun tentu saja kerja sama di bidang ini selalu menjadi agenda,” kata Peskov.

Kelompok OPEC+, yang dibentuk oleh Putin pada tahun 2016, mengumumkan pengurangan pasokan sukarela baru pada minggu lalu, yang disambut dengan skeptisisme dari pasar minyak.

Secara terpisah, penasihat kebijakan luar negeri Putin, Yury Ushakov mengatakan bahwa kerja sama Saudi-Rusia dalam badan kerja sama minyak tersebut “bermanfaat”.

 “Koordinasi Rusia-Saudi yang cukup erat dalam format ini merupakan jaminan yang dapat diandalkan untuk mempertahankan situasi yang stabil dan dapat diprediksi di pasar minyak global,” kata Ushakov, menurut kantor berita Rusia.

Upaya Putin untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara Teluk dan Timur Tengah lainnya adalah bagian dari upayanya untuk menunjukkan bahwa upaya Barat untuk mengisolasi Moskow melalui sanksi atas invasinya terhadap Ukraina.

Pemimpin Rusia tersebut belum banyak melakukan perjalanan internasional setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya pada bulan Maret, menuduh Putin mendeportasi anak-anak Ukraina.

Baik UEA maupun Arab Saudi belum menandatangani perjanjian pendirian ICC, yang berarti mereka tidak perlu menangkapnya jika ia memasuki wilayah mereka.

VIVA Militer: Roket sayap militer Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam

Photo :
  • albawaba.com

Sehubungan dengan pemboman Israel terhadap Gaza yang baru-baru ini dilakukan sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, Putin telah berusaha untuk menganggap perang tersebut sebagai kegagalan diplomasi AS, dengan menuduh bahwa Washington telah memilih “pemberian” ekonomi kepada Palestina dan mengabaikan upaya untuk membantu menciptakan perdamaian negara Palestina.

Dia menyarankan Moskow dapat memainkan peran sebagai mediator, berkat hubungan persahabatannya dengan Israel dan Palestina, dengan mengatakan bahwa “tidak ada yang bisa mencurigai kami akan bermain-main dengan satu pihak.”

Putin pun tak segan memberikan suaranya pada Palestina.