China Ajukan Proposal Pembentukan Negara Palestina ke Dewan Keamanan PBB
- Etienne Oliveau /AP.
Beijing – China telah memberikan proposal perdamaian kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) atas konflik dua negara Israel-Palestina, pada 30 November 2023.
Negara di Timur Tengah itu berupaya mencapai resolusi yang komprehensif, adil, dan langgeng terhadap krisis ini.
“Konflik Palestina-Israel saat ini telah menyebabkan banyak korban sipil dan bencana kemanusiaan yang serius. Hal ini menjadi keprihatinan serius komunitas internasional," kata Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi.
Presiden Xi Jinping menyatakan posisi prinsip China mengenai situasi Palestina-Israel saat ini dalam beberapa kesempatan. China memaparkan gagasannya dalam lima poin rencana kepada DK PBB untuk mengakhiri pertempuran, melindungi warga sipil secara efektif, memastikan bantuan kemanusiaan, meningkatkan mediasi diplomatik, dan mengamankan penyelesaian politik.
Rencana tersebut bertujuan untuk mewujudkan pembentukan Negara Palestina yang merdeka, berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Sejak awal perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober, Beijing telah mengupayakan kesepakatan deeskalasi dan menyuarakan seruan solusi dua negara.
Pada 23 Oktober, Menlu China menyampaikan kepada rekannya dari Israel Eli Cohen, atas ketidakpuasannya mengenai tindakan Israel di Gaza yang telah menewaskan sekitar 20.000 warga Palestina, yang mayoritas perempuan dan anak-anak.
“Tiongkok sangat prihatin atas eskalasi konflik yang terus berlanjut dan situasi yang memburuk. Kami juga sangat sedih dengan banyaknya korban sipil akibat konflik tersebut,” katanya, dikutip dari The Cradle, Jumat, 1 Desember 2023.
Sementara itu, Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa situasi internasional dan regional sedang mengalami perubahan besar dan kompleks, dan dunia sedang menyaksikan perubahan cepat yang tak tertandingi dalam satu abad.
“Tugas paling mendesak saat ini adalah menghentikan perang di Gaza untuk menghindari perluasan konflik,” tambahnya.
Sebagai informasi, Presiden China pada bulan Juni mengumumkan bahwa pemerintahannya dan Otoritas Palestina (PA) telah membentuk kemitraan strategis. Dia juga mengungkapkan kesediaan China untuk memainkan peran positif dalam menemukan solusi jangka panjang terhadap perselisihan Palestina-Israel melalui jalur diplomatik.
Presiden Xi juga mengusulkan konferensi perdamaian internasional pada bulan Juni mengenai perselisihan Palestina-Israel. "Kita harus berpegang pada arah perundingan perdamaian yang benar,” kata Xi kepada Presiden Mahmoud Abbas pada saat itu.
Xi juga mendorong diadakannya konferensi perdamaian internasional yang lebih besar, lebih berwibawa dan lebih berpengaruh.