Kriminal Perang Paling Dibenci di Dunia Meninggal di Usia 100 Tahun
- Forbes
VIVA Dunia – Henry Kissinger, penyintas Holocaust dan profesor Harvard yang menjadi diplomat AS, manipulator politik ulung, dan ikon budaya pop telah meninggal dunia di usianya yang ke-100 tahun.
Dia meninggal pada hari Rabu 29 November 2023, di rumahnya di Connecticut, menurut Kissinger Associates.
Meski banyak yang mengagungkannya, Kissinger juga dibenci oleh banyak orang dan bertanggung jawab atas jutaan nyawa.
Sebagai menteri luar negeri dan penasihat keamanan nasional untuk Presiden Richard Nixon dan Gerald Ford, Kissinger memainkan peran utama di belakang layar dalam membangun arsitektur yang memungkinkan hubungan yang lebih terkendali dengan Uni Soviet, Tiongkok, dan negara-negara besar Arab.
Ia dikenal karena praktik "realpolitik". berinteraksi dengan dunia berdasarkan tujuan praktis dan bukan cita-cita moral, dan dipuji atas diplomasi rahasia yang membantu mencairkan hubungan AS dengan Tiongkok.
Namun ia juga dituduh sebagai kriminal perang karena melakukan kejahatan perang atas pemboman Kamboja selama Perang Vietnam, mendukung genosida Pakistan di Bangladesh, dan memberi lampu hijau pada “perang kotor” kediktatoran Argentina melawan para pembangkang.
Pada saat yang sama, ia juga terkait erat dengan beberapa kebijakan luar negeri AS yang paling kontroversial dalam beberapa dekade terakhir, dengan mempromosikan kampanye pengeboman intensif di Asia Tenggara dan berulang kali menutup mata terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pemerintah yang dianggap mendukung kepentingan AS.
"Diplomasi ulang-alik" yang dilakukannya juga membantu membendung perang Arab-Israel tahun 1973.
Kissinger lahir di Jerman pada 27 Mei 1923, sebagai Heinz Alfred Kissinger. Kurang dari tiga bulan sebelum Kristallnacht, pada tahun 1938, keluarga Yahudinya melarikan diri dari Nazi Jerman dan bermukim di New York, di mana ia dikenal sebagai Henry.
Pengalamannya dengan militer AS di Jerman membuat Kissinger percaya pada gagasan perdamaian melalui kekuatan. Setelah keluar dari militer, dia kuliah di Harvard. Tesis sarjananya setebal 300 halaman diberi judul, "Makna Sejarah".
Dia kemudian mengajar di Harvard, menjadi terkenal karena pandangannya yang hawkish. Tulisan Kissinger menarik perhatian Richard Nixon, yang menjadikan Kissinger sebagai penasihat keamanan nasionalnya. Selama beberapa tahun berikutnya, ia mengarahkan salah satu periode diplomasi paling berani dalam sejarah AS. Pada tahun 1971, Kissinger mengatur kunjungan bersejarah Nixon ke China.
Namun pengaruhnya terhadap konflik lain di seluruh dunia lebih kontroversial. Kissinger memainkan peran penting dalam pengeboman AS di Kamboja selama Perang Vietnam, yang menewaskan ribuan warga sipil dan membantu kebangkitan rezim genosida Khmer Merah.
Namun, ia juga menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1973 atas keterlibatannya dalam perundingan yang bertujuan untuk mengakhiri Perang Vietnam.