Badai Salju Berkecamuk, Puluhan Orang Tewas di Ukraina
- BBC.co.uk
VIVA Dunia – Angin topan dan turunnya salju besar yang tiada henti telah menyebabkan sepuluh orang tewas dan 23 lainnya luka-luka dalam badai salju yang melanda Ukraina sejak hari Minggu pekan lalu.
Badai tersebut menyebabkan kerusakan luas di Ukraina selatan, Rusia selatan, dan Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Moskow karena melanggar hukum internasional pada tahun 2014.
"Akibat kondisi cuaca yang memburuk, sepuluh orang tewas di wilayah Odesa, Kharkiv, Mykolaiv, dan Kyiv,” tulis Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko di aplikasi Telegram, melansir DW, Rabu, 29 November 2023.
“Dua puluh tiga orang terluka, termasuk dua anak-anak,” tambah Klymenko.
Tak hanya badai salju, pemadaman listrik yang panjang juga terjadi di Ukraiba. Pihak berwenang mengatakan wilayah Odesa dan Mykolaiv adalah wilayah yang paling terkena dampak pemadaman listrik, dengan 40.000 rumah pada awalnya terkena dampak di wilayah Kyiv.
Pada Senin malam, 15.000 rumah di wilayah ibu kota masih tanpa aliran listrik. Tim penyelamat juga telah membantu hampir 2.500 orang di Odessa saja.
Layanan darurat mengatakan mereka merawat orang-orang yang terluka akibat pohon tumbang dan hipotermia. Meskipun terjadi badai, pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia terus berlanjut di Ukraina timur.
Perang Rusia di Ukraina telah membebani jaringan energi dan layanan penyelamatan negara tersebut. Badai yang tiada henti juga mengganggu pasokan listrik, menyebabkan 411 pemukiman di 11 wilayah tanpa listrik.
Seperti diketahui, Ukraina-Rusia tengah berperang sejak 24 Februari 2022 silam dan hingga kini masih berinvasi.
Invasi tersebut merupakan serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia II. Diperkirakan telah menimbulkan puluhan ribu korban sipil di Ukraina dan ratusan ribu korban militer.