Hamas-Israel Akan Sepakat Gencatan Senjata, Ini Rincian Perjanjiannya
Gaza – Setelah banyaknya serangan bom, air mata, darah tumpah dan nyawa yang melayang, ada sedikit kabar baik yang diberikan oleh para pejuang Hamas.
Pejabat Hamas berkata bahwa mereka telah “mendekati perjanjian gencatan senjata” dengan Israel setelah berminggu-minggu perang di Jalur Gaza, menurut Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok Palestina yang menguasai daerah kantong yang terkepung itu.
Kelompok tersebut menyampaikan tanggapannya kepada mediator Qatar dalam pembicaraan yang sedang berlangsung, kata Haniyeh dalam sebuah pernyataan pada Selasa pagi waktu setempat.
Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut, namun seorang pejabat Hamas mengatakan bahwa negosiasi dipusatkan pada berapa lama gencatan senjata akan berlangsung, pengaturan pengiriman bantuan ke Gaza dan pertukaran tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas dengan tahanan Palestina di Israel, menurut laporan Al Jazeera, dilansir Rabu, 22 November 2023.
Kedua belah pihak akan membebaskan perempuan dan anak-anak dan rinciannya akan diumumkan oleh Qatar, yang menjadi penengah dalam negosiasi tersebut, kata Ezzat el-Reshiq.
Perjanjian tersebut akan mencakup gencatan senjata, pengaturan truk bantuan untuk memasok seluruh wilayah di Gaza, dan pemindahan korban cedera ke negara lain untuk perawatan, menurut el-Reshiq.
Dia mengatakan pembicaraan antara pihak-pihak yang bertikai telah berlangsung selama berminggu-minggu, dan menambahkan bahwa pihak Israel-lah yang kerap menunda perjanjian tersebut.
Pejabat Hamas mengatakan kesepakatan itu disetujui oleh semua brigade di Gaza melalui panggilan telepon, “karena kami selalu bersatu baik di medan perang atau dalam pengambilan keputusan politik”.
Secara terpisah, dalam sambutannya yang dikutip situs berita Walla Israel, pejabat senior Hamas Yahya Sinwar mengatakan perjanjian itu akan melarang aktivitas pesawat Israel di Gaza selama gencatan senjata.
Setidaknya 13.000 warga Palestina, sekitar 5.600 di antaranya anak-anak dan 3.500 wanita, telah terbunuh di Gaza sejak Israel melancarkan serangan udara dan darat ke Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang menargetkan Israel, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.
Hamas dan kelompok sekutunya menyandera sekitar 240 orang selama serangan mereka ke Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang, menurut pihak berwenang Israel.