Israel Posting Video Anak-anak Israel Nyanyikan Lagu Pemusnahan Gaza

Para pengungsi Palestina terlihat di tempat penampungan sementara, yang diubah dari sebuah sekolah, di Jalur Gaza tengah.
Sumber :
  • Antara Photo/Xinhua/Rizek Abdeljawad.

Tel Aviv – Salah satu lembaga penyiaran publik Israel, Kan, telah menerbitkan sebuah video yang menampilkan anak-anak Israel bernyanyi untuk pemusnahan Gaza, di saat serangan udara dan darat Israel telah menewaskan lebih dari 13.000 warga Palestina.

Front Sipil, sebuah kelompok Israel, memposting “Lagu Persahabatan 2023” di media sosial, pada Minggu, 19 November 2023. Namun video itu telah dihapus usai menerima kecaman publik internasional.

Dalam lirik lagu tersebut, terselip seruan eksplisit untuk membunuh, menghancurkan, dan menyebarkan kebencian terhadap warga Palestina di Gaza.

“Malam musim gugur tiba di pantai Gaza. Pesawat-pesawat melakukan pengeboman, dan penghancuran. Lihatlah IDF (tentara Israel) sedang melewati batas untuk memusnahkan pembawa swastika," makna lagu tersebut.

VIVA Militer: Serangan udara militer Israel di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • independent.co.uk

“Dalam satu tahun lagi tidak akan ada apa pun di sana. Dan kami akan kembali dengan selamat ke rumah kami. Dalam satu tahun kami akan memusnahkan semua orang, dan kemudian kami akan kembali membajak ladang kami.”

Dilansir dari Middle East Monitor, lagu anak-anak tersebut mencerminkan kebijakan ekstremis Israel yang secara sistematis ditanamkan pada anak-anak untuk menentang Palestina. Video itu menimbulkan kegemparan internasional karena anak-anak dapat diajarkan kebencian sejak usia dini.

Sebuah situs web berbahasa Ibrani mencatat bahwa beberapa orang menyatakan keprihatinan atas video tersebut. Mereka merasa bahwa lagu itu terlihat mendukung peperangan. Sementara yang lain merasa muak dengan pesan-pesan kekerasan dalam video tersebut dan seruan untuk melakukan genosida.

“Tidak jelas mengapa Perusahaan Penyiaran Israel menghapus video tersebut, namun kemungkinan besar seseorang khawatir bahwa video tersebut dapat membuat saluran itu terlibat dalam genosida,” kata seorang pengguna.