Warga Sipil Palestina Sulit Keluar Gaza Gegara Syarat yang Panjang dan Ketat

Truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan memasuki Gaza dari titik penyeberangan pada perbatasan Gaza-Mesir di Rafah, Mesir.
Sumber :
  • ANTARA/Xinhua/Ahmed Gomaa/tm/am.

Palestina – Proses untuk keluar dari Jalur Gaza bagi warga Palestina bukanlah perkara mudah. Apalagi saat ini Jalur Gaza tengah dikelilingi oleh blokade pasukan Israel dan mereka juga dihantui dengan serangan misil. Kematian tampaknya sudah berada di depan mata bagi mereka. 

Apalagi sejak diberlakukannya pembatasan pergerakan oleh berbagai pihak terkait konflik tersebut, syarat keluar dari Gaza semakin sulit dan membutuhkan banyak persetujuan. Mereka yang mau keluar dari wilayah tersebut harus menghadapi banyak kendala. 

Warga Palestina di Gaza itu harus melalui pemeriksaan keamanan dan izin khusus yang dibutuhkan untuk memasuki negara tetangga. Saat ini, hanya ada tiga penyeberangan, yaitu Rafah yang dikontrol Mesir, dan penyeberangan Erez serta Kerem Shalom dikontrol Israel. 

Truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan memasuki Gaza dari titik penyeberangan pada perbatasan Gaza-Mesir di Rafah, Mesir.

Photo :
  • ANTARA/Xinhua/Ahmed Gomaa/tm/am.

Melansir dari USA Today, warga Palestina yang ingin keluar melalui penyeberangan Erez harus mendapat izin keluar dari Hamas yang mengontrol Gaza dan izin masuk Israel. Sementara Rafah memerlukan izin masuk dari Mesir dan izin dari Otoritas Nasional Palestina. 

Akan tetapi, warga Palestina yang mau melewati Rafah harus sabar menunggu hingga penyeberangan dibuka. Melansir dari Gisha, penyeberangan Rafah kerap ditutup untuk waktu lama dan tidak bisa diprediksi kapan kembali dibuka sehingga lebih sulit untuk keluar. 

Mereka yang mau keluar dari wilayah kantung Gaza harus menyatakan persetujuan perjalanan dan memberikan bukti seperti visa, undangan resmi, maupun dokumen lain yang bisa mendukung mereka untuk bisa keluar dari kawasan tersebut. 

Truk-truk bermuatan bantuan kemanusiaan bersiap memasuki Gaza di sisi Mesir dari perbatasan Rafah yang menyeberang dengan Gaza pada 21 Oktober 2023.

Photo :
  • Antara Photo/Xinhua/Ahmed Gomaa.

Proses pemeriksaan keamanan yang ketat juga tak luput dari persyaratan keluar dari Gaza. Bukan hanya itu saja, warga Palestina juga harus menunggu keputusan dari pihak berwenang di wilayah perbatasan untuk bisa keluar. 

Keputusan warga Gaza diizinkan untuk keluar atau tidak bergantung dengan keputusan dari Mesir dan Israel yang mengontrol wilayah perbatasan. Bahkan, karena ada serangan Israel, perbatasan Rafah harus ditutup untuk sementara. 

Padahal, saat itu mobil ambulans sedang membawa pasien untuk meninggalkan Gaza menuju Mesir. Namun, militer Zionis terus menyerang perbatasan sehingga ditutup sampai hari Sabtu dan Minggu. Jalur tersebut akan kembali dibuka pada Senin.