6 Negara Arab yang Tolak Embargo Minyak ke Israel, dari Arab Saudi hingga Yordania
- Setkab
Arab Saudi – Iran meminta agar negara-negara Arab penghasil minyak melakukan embargo pengiriman bahan bakar ke wilayah Israel. Hal ini karena Tel Aviv yang masih terus melancarkan serangan ke wilayah Gaza, Palestina dalam perlawanannya menghabisi kelompok militan Hamas.
Melansir dari Iran International, Presiden Iran Ebrahim Raisi mendesak negara-negara Islam untuk meluncurkan sanksi terhadap Israel. Ia juga memuji pasukan Hamas yang telah mau memperjuangkan Palestina dan berperang dengan Israel.
"Tidak ada cara lain selain melawan Israel, kami mencium tangan Hamas atas perlawanannya terhadap Israel," kata Raisi dalam pidatonya di pertemuan puncak gabungan Islam-Arab di sela-sela KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
"Sejak awal kemenangan Revolusi Islam, Iran sudah mempunyai pendapat yang jelas mengenai hak-hak rakyat Palestina, dan di sisi lain selalu menganggap rezim Zionis sebagai rezim palsu, perampas, dan tanpa identitas," tambahnya.
Bukannya mendapatkan dukungan dari negara OKI, seruan Raisi tersebut malah mendapat penolakan dari beberapa negara yang hadir dalam kesempatan tersebut. Negara Arab yang menolak antara lain Arab Saudi, Mesir, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Yordania.
Negara-negara Arab yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel menyatakan bahwa menurut mereka penting untuk terus menjaga hubungan terbuka dengan Netanyahu. Negara-negara tersebut juga sudah berdamai dengan Israel meski masih gempur Palestina.
Melansir dari Anadolu Agency, embargo minyak dan barang Israel bukan satu-satunya tuntutan untuk menghukum Israel. Ia meminta berhenti menyerang Gaza, pencabutan pengepungan, penarikan pasukan, penetapan Israel organisasi teroris, dan pemutusan hubungan diplomatik.
Tuntutan ini mendapatkan reaksi pro dan kontra dalam konferensi, terutama soal penetapan tentara Israel sebagai organisasi teroris. Negara Arab bersikeras bahwa Israel dan Palestina harus hidup berdampingan sesuai dengan perbatasan 4 Juni 1967.
Meski menimbulkan banyak perdebatan dalam konferensi tersebut, tapi telah disepakati sejumlah poin-poin penting yang bertujuan untuk menghentikan agresi Israel ke Palestina. Poin tersebut bahkan di bawa oleh Presiden Jokowi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden.