Gegara Demo Dukung Palestina, 2 Kelompok Mahasiswa Kena Skorsing dari Kampus Terkemuka AS

Demonstrasi mendukung Palestina.
Sumber :
  • AP Photo.

New York – Sebuah universitas bergengsi di AS telah menangguhkan dua kelompok mahasiswa yang mengorganisir protes terhadap kampanye pemboman Israel di Gaza, dengan mengatakan bahwa mereka melanggar kebijakan kampus.

Gerald Rosberg, ketua komite khusus keselamatan kampus Universitas Columbia, mengatakan pada Jumat (10 November) bahwa Mahasiswa untuk Keadilan di Palestina dan Suara Yahudi untuk Perdamaian akan ditangguhkan sepanjang semester musim gugur.

Suporter Tunisia di Piala Dunia 2022, kibarkan bendera Palestina.

Photo :
  • AP Photo/Ariel Schalit

“Keputusan ini diambil setelah kedua kelompok tersebut berulang kali melanggar kebijakan Universitas terkait penyelenggaraan acara kampus, yang berpuncak pada acara tidak sah pada Kamis sore yang tetap berlangsung meskipun ada peringatan dan termasuk retorika ancaman dan intimidasi,” ujarnya dalam sebuah pernyataan, dikutip Senin, 13 November 2023 dari Chanel News Asia.

Jewish Voice For Peace, sebuah organisasi nasional anti-Zionis sayap kiri yang sedang berkembang – menyebut keputusan tersebut sebagai “tindakan sensor dan intimidasi yang mengerikan oleh pemerintah” dan menuntut “pengembalian segera” cabang mahasiswa Columbia.

“Mahasiswa dalam kelompok ini bertindak dengan kejelasan moral. Mereka memprotes perang dan berusaha menyelamatkan nyawa dengan menyerukan gencatan senjata,” kata pernyataan itu.

Sementara itu, cabang SJP di Kolombia mengatakan kepada kampus bahwa mereka tidak akan menghentikan demo itu demi kebebasan Palestina.

bendera Palestina

Photo :
  • Brahim Guedich/Wikimedia

“Anda dapat menutup organisasi kami, namun tidak dapat menghentikan hati kami yang berdetak demi pembebasan, kemanusiaan, dan kebebasan Palestina,” ujarnya.

Penangguhan ini menghilangkan pendanaan bagi kelompok tersebut dan berarti mereka tidak dapat mengadakan acara di kampus. Rosberg mengatakan skorsing hanya akan dicabut jika kedua kelompok menunjukkan “komitmen untuk mematuhi kebijakan Universitas”.

Media AS mengatakan ratusan mahasiswa Columbia keluar dari perkuliahan pada hari Kamis untuk menghadiri protes yang diselenggarakan oleh kedua kelompok tersebut. 

Mereka meminta Washington untuk mendorong gencatan senjata dalam serangan Israel terhadap kelompok militan Palestina Hamas. Beberapa laporan media mengatakan para siswa yang mengikuti protes hari Kamis menyerukan sekolah tersebut untuk menyebut serangan Israel di Gaza sebagai "genosida", dan menuntut universitas tersebut memboikot dan melakukan divestasi dari institusi-institusi Israel.

Di kampus-kampus AS termasuk Harvard, Stanford dan New York University, bentrokan sengit yang melibatkan mahasiswa, profesor, dan administrator telah berkembang menjadi perdebatan viral di media sosial, dengan tuduhan anti-Semitisme, Islamofobia, dan ancaman terhadap kebebasan berpendapat.