Iran Ancam Tembakan Rudal ke Israel Jika Tel Aviv Nekat Invasi Darat
- al-monitor.com
Taheran – Iran akan tembakan Rudal di wilayah Israel, Haifa, jika Tel Aviv bersikeras melakukan invasi darat. Hal itu dikatakan oleh Ali Fadavi, wakil komandan IRGC, yang bergabung dengan ancaman rezim untuk melakukan serangan terhadap Israel.
Kota Haifa, disebut sebagai target, di mana sekitar 20 persen warganya adalah Muslim.
Meskipun ia menegaskan bahwa keputusan tersebut bukan merupakan keputusannya, pembicaraan mengenai tindakan di front utara Israel, akan menjadi peringatan lebih lanjut bahwa semua warga sipil di Israel tetap berada dalam risiko sebagai proksi terbesar Iran. Hizbullah diketahui bersiap untuk berperang.
"Beberapa pihak menganggap serangan rudal langsung ke Haifa adalah tindakan yang paling praktis. Kami akan menjalankan tugas ini tanpa ragu jika diperlukan dan diwajibkan,” kata Fadavi, dikutip dari Iran Internasional, Rabu, 25 Oktober 2023.
“Namun, bukan saya yang menentukan penugasan tersebut.”
Pernyataan tersebut ia sampaikan pada pertemuan mahasiswa pendukung Gaza di Masjid Universitas Teheran, meskipun pekan lalu ia juga mengancam akan terjadi gelombang kejutan lain jika Israel tidak mengakhiri kekejaman di Gaza.
Hal ini mengacu pada pemboman serangan udara Israel yang menghantam Gaza, setelah pembantaian warga sipil Israel oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sejak serangan mendadak Hamas terhadap Israel yang menyebabkan lebih dari 1.400 warga sipil dibantai oleh milisi Hamas, tetapi ancaman Iran tidak menguraikan rencana tindakan yang jelas dan rinci.
Namun, penjabat Komandan IRGC telah menyatakan peringatan yang sangat langsung terhadap tanah Israel, dan mengancam untuk mengaktifkan proksinya tidak hanya di perbatasan Israel, tetapi juga hingga Yaman.
Beberapa hari yang lalu, Amerika Serikat (AS) juga diketahui mencegat rudal Houthi dari Yaman dalam perjalanan ke Israel, yang menunjukkan bahwa jaringan proksi Iran dalam keadaan siaga penuh.
Milisi sekutu Iran juga mulai menyerang pangkalan pasukan AS di Irak dan Suriah ketika konflik yang dimulai oleh Hamas semakin meluas.