Tak Mau Kalah dengan di Israel, McDonalds di Timur Tengah Ikut Bela Palestina

McDonald's Negara Arab
Sumber :
  • Gaey Arndt

VIVA Dunia – Waralaba makanan cepat saji McDonalds di Timur Tengah telah mempertimbangkan untuk menolak keputusan McDonald’s Israel yang pekan lalu memberikan makanan gratis kepada militer Israel. 

Waralaba di Arab Saudi, Oman, Kuwait, Uni Emirat Arab, Yordania, Mesir, Bahrain dan Turki telah menjauhkan diri dari mitra Israel mereka dan secara kolektif menjanjikan lebih dari $3 juta untuk mendukung warga Palestina yang dibombardir di Gaza.

"Mari kita semua menggabungkan upaya kita dan mendukung masyarakat di Gaza dengan segala yang kita bisa," tulis pernyataan, melansir Al Jazeera, Jumat 20 Oktober 2023. 

Arsip - Para pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan tentara Israel usai aksi protes menentang perluasan permukiman Yahudi di Desa Kufr Qadoom, dekat Kota Nablus, Tepi Barat, Jumat, 4 Februari 2022.

Photo :
  • ANTARA

McDonald’s Oman, yang menjanjikan $100,000 untuk upaya bantuan kemanusiaan di Gaza, diposting di X pada hari Minggu. “Kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk melindungi negara kami tercinta dan seluruh negara Arab dan Muslim dari segala kejahatan dan kebencian.”

Sejak mengumumkan dukungannya terhadap tentara Israel, McDonald’s Israel telah mengubah akun Instagramnya menjadi “pribadi” menyusul reaksi keras dari konsumen di negara-negara Arab dan Muslim.

Meskipun McDonald’s merupakan salah satu merek Amerika yang paling ikonik, sebagian besar restorannya di seluruh dunia dimiliki dan dioperasikan secara lokal.

Kasus McDonald’s menyoroti dinamika geopolitik rumit yang harus dihadapi oleh merek-merek global di era di mana dunia usaha sering kali diharapkan untuk mempertimbangkan isu-isu sosial dan politik yang penting. 

McDonald’s bukanlah merek global pertama yang terlibat dalam kontroversi karena pendiriannya terhadap konflik Israel-Palestina. 

Merk Unilever multinasional yang berbasis di Inggris mendapat kecaman dari investor tahun lalu karena gagal mengungkapkan bahwa anak perusahaan merek es krimnya, Ben and Jerry’s, telah memutuskan untuk memboikot wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur pada tahun 2021. 

Jenama pakaian asal Spanyol Zara diboikot oleh beberapa pembeli tahun lalu setelah ketua waralaba Israel, pengusaha Kanada-Israel Joey Schwebel, menjadi tuan rumah acara kampanye untuk menteri sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir di rumahnya.

Merek-merek besar juga terlibat dalam kontroversi mengenai catatan hak asasi manusia di negara lain seperti China. 

McDonalds Negara Arab

Photo :
  • Gaey Arndt

Pada tahun 2021, merk asal Jepang MUJI menghadapi kritik setelah secara terbuka mendukung kapas yang ditanam di wilayah Xinjiang, China, tempat para aktivis hak asasi manusia mengatakan bahwa etnis minoritas Muslim dieksploitasi untuk kerja paksa. 

Musgrave mengatakan bahwa “impian bahwa kapitalisme dan perdagangan akan menenangkan nasionalisme dan bentuk-bentuk semangat lainnya ternyata mempunyai beberapa kelemahan”.